Membaca Potensi Ancaman Erupsi Gunung Lokon

Letusan Gunung Lokon Senin (25/3/2013).
Sumber :
  • ANTARA/Fiqman Sunandar

VIVA.co.id - Status Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, ditingkatkan jadi Siaga. Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon besama pihak terkait terus memantau intensitas kegempaan gunung tersebut. Penjagaan juga dilakukan di pintu masuk pendakian.

Gunung Lokon Siaga Erupsi

"Ya, kami dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tomohon melarang pendaki datang ke sini untuk sementara," ujar Kepala BPBD Tomohon, Robby Kalangi, Jumat, 11 Maret 2016.

Sebagai imbauan, BPBD sudah memasang baliho besar untuk mencegah pendakian masuk kawasan Gunung Lokon. Ini agar pecinta alam tidak menghadapi situasi yang bisa membahayakan nyawa mereka karena berada di gunung yang dalam status awas

Siang Ini, Bandara Samratulangi Manado Kembali Dibuka

"Karena sewaktu-waktu Lokon bisa erupsi. Saat berada di Gunung kemudian terjadi erupsi tentu sangat membahayakan," kata Robby.

Namun, pemerintah juga berharap kesadaran warga agar bisa menangguhkan rencana pendakian untuk keselamatan, karena tidak selamanya penjagaan di pintu masuk pendakian dilakukan terus menerus.

Camat Tomohon Utara, Aneke Tuegeh, menambahkan pihaknya telah menginstruksikan luran-lurah agar memperhatikan warga mereka yang berada di kaki gunung.

Pasca Letusan, Warga Diminta Jauhi Kaki Gunung Lokon

"Linmas-linmas sudah dimintakan untuk bertugas dekat lokasi pintu jalur pendakian," ujar Aneke.

Diketahui, Kota Tomohon memang sering menjadi lokasi kemping para pecinta alam. Lokasi yang sering didatangi adalah air terjun Tunan Gunung Mahawu dan Gunung Lokon.

Sebenarnya, status siaga Gunung Lokon sudah lama ditetapkan. Sempat diturunkan ke level Waspada, namun kembali dinaikkan statusnya ke Siaga beberapa hari lalu karena meningkatnya aktivitas kegempaan.

Ancaman bahaya untuk saat ini dapat berupa letusan freatik (uap) secara tiba-tiba dan atau letusan freatomagmatik-magmatik yang disertai lontaran material pijar berukuran lapili sampai bongkah maupun hujan abu lebat dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas.

Bila awan panas terjadi maka wilayah yang terancam berada di alur Sungai Pasahapen. Berikut ini adalah potensi ancaman bahaya letusan Gunung Lokon.

Lontaran material pijar dapat terjadi di dalam radius 2.5 km dari pusat erupsi di Kawah Tompaluan. Hujan abu lebat dapat terjadi utamanya di dalam radius 2.5 km dari pusat erupsi di Kawah Tompaluan.

Hujan abu dapat terdistribusi di luar radius 2.5 km dari pusat erupsi bergantung pada kecepatan dan arah angin pada saat kejadian erupsi. Potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak G. Lokon terutama pada musim hujan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya