Politisi PKS: Kadiv Humas Polri Layak Pecat

Komnas HAM dan PP Muhammadiyah membeberkan hasil autopsi Siyono yang tewas di tangan Densus 88 Polri, Senin (11/4/2016)
Sumber :
  • VIVA/Nadlir

VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, kasus kematian Siyono ini bukan kasus baru dan sering mengusik hati umat. Karena itu, upaya untuk menelusuri kasus ini perlu didukung.

DPR Usulkan Dibentuknya Dewan Pengawas Densus 88

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga akan ditanyakan mengenai kasus ini dalam rapat Rabu besok.

"Kita follow up besok pertemuan di BNPT. Saya mengusulkan, besok ketua BNPT menceritakan apa yang sebenarnya terjadi," kata Aboe Bakar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 12 April 2016.

MUI Ingatkan Polisi Jangan Berlebihan Kepada Terduga Teroris

Ia juga mempersoalkan, ucapan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan beberapa waktu lalu. Saat itu, Irjen Anton mengatakan kelompok yang pro Siyono adalah pendukung teroris.

"Kalau omongan Kadiv Humas itu, layaknya dipecat. Enggak pantas ngomong menyatakan itu. Ini enggak punya kosakata yang bagus. Bintang dua lagi. Cara berbahasanya ke publik sudah salah," ujarnya.

Polri Klaim Tak Ada Unsur Korupsi di Uang Kerohiman Siyono

Menurut politikus PKS ini, jika Muhammadiyah tidak ikut membantu pengusutan kasus ini, mungkin kasus ini akan sulit terungkap. Dari Komisi III, menurut dia, ada peluang untuk membuat panja terkait kasus ini.

"Apakah kita pansuskan masalah ini, apa kita panjakan," kata dia.(asp)

Komnas HAM dan PP Muhammadiyah membeberkan hasil autopsi Siyono yang tewas di tangan Densus 88 Polri, Senin (11/4/2016)

Kematian Siyono Akan Dilaporkan ke Dewan HAM PBB

Siyono adalah terduga teroris yang tewas saat ditangkap Densus 88.

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2017