- VIVA.co.id/ Agus Rahmat
VIVA.co.id – Insiden mati lampu, dalam acara penutupan Musabaqah Hafalan Alquran tingkat Asia Pasifik, di Istana Wakil Presiden, sempat membuat ruangan terasa panas. Pendingin ruangan, otomatis mati total. Penerangan hanya menggunakan genset. Namun, tidak bisa mengover untuk pendingin ruangan.
Beberapa staf, sibuk hilir mudik mencoba membenarkan peralatan. Sementara pintu dibuka, untuk membiarkan udara masuk. Beberapa jurnalis asing, terlihat juga kepanasan dan menanyakan soal pendingin ruangan.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, berada di ruangan lain bersama dengan Pangeran Arab Saudi Khalid bin Sultan bin Abdul Azis Alu Suud dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim Al Mubarok.
Hadir juga Ketua DPR Ade Komaruddin, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.
Akibat mati lampu, memang ruangan terasa panas. Namun, sekitar lima menit sebelum Wapres JK dan Pengeran Khalid masuk, lampu sudah hidup kembali dan pendingin ruangan berfungsi.
Dalam sambutannya, Wapres JK menekankan pentingnya pergelaran musabaqah ini.
"Musabaqah memberi manfaat besar dalam memahami dan selalu memaknai ayat suci Alquran khususnya bagi para generasi muda," kata Kalla, Kamis 21 April 2016.
Bagi Indonesia, kata Kalla, dalam mempelajari Alquran sedikit lebih ekstra. Mengingat, bahasa yang berbeda sehingga tidak hanya dibaca tetapi juga harus mengerti arti dan makna yang terkandung.
"Negara seperti Indonesia yang punya bahasa sendiri tentu punya usaha ekstra memahami Alquran mempelajari terjemahan, tapi dilaksanakan dengan baik. Saya yakin anak kita yang hafal 30 juz mungkin tidak mengerti apa yang dibacakan tapi dengan Rahmat Allah, dia mengamalkan," jelas mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu.
Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) tingkat Asia Pasifik digelar sejak 17 April 2016, di Masjid Istiqlal Jakarta.
