Lebih 8 Jam Kebakaran Pasar Terbesar di Malang Belum Padam

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang membakar Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis, 26 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka

VIVA.co.id - Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur, terbakar sejak Kamis dini hari (sebelumnya disebut pada Kamis pagi), 26 Mei 2016. Diperkirakan api mulai membakar lantai dasar sekira pukul 03.00 WIB dan api belum padam hingga berita ini dipublikasikan pada pukul 12.00 WIB, yang berarti kebakaran sudah lebih delapan jam.

Hujan Deras, Seorang Ibu Tewas Tertimpa Tembok Kecamatan di Malang

"Ini kami datang sejak pukul 04.00 WIB, membawa mobil damkar (mobil pemadam kebakaran) dengan water cannon, " kata Yudis, seorang petugas pemadam kebakaran, di lokasi kebakaran.

Kondisi di lantai dasar sudah teratasi, namun api masih menyala di lantai satu dan dua. Api diduga berasal dari sisi utara Pasar Besar. Sekira pukul 03.00 WIB, api sempat dipadamkan manual. Namun, setelah padam sesaat api kembali menyala.

Klaster Keluarga dan Sekolah Pemicu COVID-19 Melonjak di Kota Malang

Pasar terbesar di Kota Malang itu dihuni sebanyak 4.500 pedagang dengan luasan dua hektare menempati bangunan buatan tahun 1990. Pasar itu menjual berbagai komoditas, mulai produk tekstil, barang pecah belah, sayur dan buah, daging, aneka bumbu dapur, barang elektronik, dan berbagai kebutuhan rumah tangga.

Wiwik, seorang pedagang barang pecah belah, mengatakan bahwa tokonya sudah habis dilalap api sejak pukul 06.00 WIB. Pegawainya sempat hendak masuk untuk menyelamatkan barang-barang, namun kemudian berlari keluar setelah mendengar ledakan di dalam.

Viral Haikal Hassan Diusir di Malang, Diminta Ceramah di Padang Pasir

Banyak pesanan parsel untuk Lebaran ludes terbakar bersama sebagian besar toko lain di bagian barang pecah belah. "Ikhlas, mungkin ada hikmah lain," kata Wiwik.

Kepala Dinas Pasar Wahyu Setianto belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Penyebabnya diduga adalah korsleting listrik. "Tapi, belum bisa dipastikan sebabnya," katanya.

Kini, petugas pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan api. Petugas mengaku terkendala pekatnya asap di dalam pasar.

"Tidak ada tabung oksigen, jadi kami tidak berani masuk. Banyak asap membuat sulit melihat medan di dalam pasar," kata Hadi Purnomo, petugas pemadam kebakaran.

Dia menjelaskan bahwa sebagian besar api di lantai dasar sudah padam. Kondisi di lantai satu masih berasap dan belum ada perintah menghentikan upaya pemadaman, sehingga belum dapat dipastikan api sepenuhnya sudah padam atau belum.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya