Berbahaya, Jangan Gelar Tradisi Padusan di Pantai Yogya

Ilustrasi Tim SAR bersiaga di pantai
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Ribuan warga diprediksi akan memadati sejumlah obyek wisata pantai selatan di Yogyakarta. Pada waktu yang bersamaan, gelombang tinggi tengah berlangsung di pantai yang terkenal banyak palung, sehingga sangat berbahaya jika masyarakat akan menggelar tradisi padusan (mandi) di pantai.

Rekomendasi Tempat Makan Halal Saat Liburan ke Singapura

Direktur Polair Polda DIY Kombes Pol Karnadi mengatakan, saat ini prediksi ketinggian gelombang oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak bisa menjadi rujukan lagi, karena pada kenyataannya gelombang yang diprediksi hanya sekitar tiga meter namun kenyataannya bisa mencapai lima meter.

"Cuaca ekstrem tidak bisa menjadi rujukan lagi sehingga warga yang akan padusan di laut untuk lebih waspada. Atau lebih baik tidak mandi di laut," kata Karnadi di sela-sela penanaman bibit pohon cemara udang antisipasi abrasi laut di Pantai Kuwaru, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Sabtu, 4 Juni 2016.

Wisata Air Ini Tawarkan Tiket Rp40 Ribu Saat Ramadan

Menurutnya, sepanjang pantai selatan Yogyakarta terdapat puluhan titik obyek wisata pantai yang nantinya dijadikan tempat untuk tradisi padusan. Bahkan pantai yang belum dibuka resmi oleh Pemda setempat juga menjadi tempat untuk tradisi padusan.

"Karena jumlah pantai cukup banyak, sedangkan personel Polair terbatas, maka konsentrasi personel pada pantai yang banyak pengunjungnya. Meski nantinya tetap ada patroli bersama dengan personel SAR," tuturnya.

Kemampuan Anda Menyetir Cuma 3 Jam, Jangan Dipaksa

Karnadi menyatakan, banyak korban kecelakaan laut di pantai selatan Yogyakarta karena wisatawan tidak mengindahkan larangan mandi di laut sehingga fatal akibatnya.

"Banyak wisatawan yang justru bermain atau mandi di gelombang yang tenang. Padahal itu daerah yang berpalung dan berbahaya," jelasnya.

Bupati Bantul, Suharsono mengimbau agar warga yang akan melakukan tradisi padusan di pantai agar lebih berhati-hati karena gelombang ekstrem baru terjadi di pantai selatan Bantul.

"Jikapun masih nekat, ikuti rambu-rambu dari tim SAR. Daerah mana yang aman untuk mandi dan daerah yang rawan untuk mandi karena ada palungnya. Tapi pada intinya mandi di pantai itu jelas dilarang," katanya.

Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Sutanto menyampaikan kondisi gelombang laut saat tradisi padusan masih cukup tinggi sehingga sangat berbahaya jika warga akan melakukan tradisi padusan. "Kami imbau untuk tidak mandi," katanya.

Dalam pengamanan padusan, Ali akan mengerahkan semua potensi SAR yang ada untuk berjaga di sepanjang pantai selatan Bantul. "Ada 60 personel SAR yang kami siagakan saat tradisi padusan didukung potensi SAR lainnya," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya