Aktivis Lingkungan Dipukuli Saat Jokowi Pidato di Bali

Aktivis yang dipukuli saat Jokowi pidato.
Sumber :

VIVA.co.id – Kehadiran Presiden Joko Widodo pada pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke XXXVIII dinodai tindakan represif aparat terhadap warga yang ingin menonton acara itu. Sempat terjadi pemukulan terhadap dua aktivis lingkungan saat acara berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Bali.

Terungkap, Aktivis HMI Ambon Tak Diculik Usai Demo Kantor Gubernur

Warga yang mendapat tindak kekerasan aparat keamanan adalah mereka yang memakai baju Bali bertuliskan 'Tolak Reklamasi'.

"Tiba-tiba aparat menghentikan saya dan melarang masuk ke dalam untuk melihat pertunjukan karena saya memakai kaos tolak reklamasi," kata Endra Dinatha, Sabtu 11 Juni 2016.

Aktivis HMI Ambon Diculik dan Dianiaya Usai Demo di Kantor Gubernur

Hal sama juga dialami Agus Saskara. Aparat yang mengenakan baju bertuliskan 'Turn Back Crime' memaksa Agus membuka jaket. Lantaran Agus menggunakan pakaian Desa Pekraman Denpasar 'Tolak Reklamasi', kemudian ia diminta kembali ke rumah untuk mengganti bajunya.

"Kalau sudah ganti baju, baru saya boleh menonton," kata Agus.

Apa Itu Kleptomania? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Faktor Risikonya

Sementara itu, Suriadi Darmoko, Direktur Eksekutif WALHI Bali, menceritakan, usai berdebat dengan seorang aparat keamanan, tiba-tiba terjadi aksi saling dorong mendorong. Saat itulah rahangnya dipukul.

"Awalnya kami didorong-dorong. Ketika saya berusaha menghindar, agar tidak terjatuh akibat dorongan itu, tiba-tiba rahang kanan saya dipukul hingga saya jatuh tersungkur," ujar Suriadi.

Suriadi mengaku sempat mempertanyakan alasan larangan menggunakan kaos Bali bertuliskan 'Tolak Reklamasi'. Mengingat, menurutnya, tidak ada alasan yang jelas yang melarang menggunakan kaos tersebut. Karena itu, ia pun tetap bertahan dengan alasannya.

"Kenapa saya menduga yang memukul saya adalah aparat berpakaian preman karena mereka selalu mengatakan atas perintah atasan, setiap melarang kita menggunakan baju tolak reklamasi," katanya.

Suriadi mengalami pukulan di bagian rahang kanannya sedangkan Adi Sumiarta mengalami pukulan sebanyak tiga kali dari belakang di bagian tengkuk kirinya. "Saya tidak melihat wajahnya tapi dari video dan foto yang tersebar, polisi setidaknya bisa mengetahuinya," ujar Suriadi.

Sementara itu, Wayan Gendo Suardana selaku Koordinator ForBALI menyesali tindakan yang dilakukan aparat terhadap warga yang ingin menonton PKB.

"Ini kejadian paling lucu tahun 2016. Penguasa ketakutan dengan baliho dan kaos tolak reklamasi," kata Wayan Gendo Suardana.

Gendo termasuk orang yang diminta untuk mengganti baju jika ingin menyaksikan pawai PKB.

"Padahal ini kan pesta rakyat, nggak ada pengumuman apa pun terkait ketentuan berpakaian. Ini kaos biasa saja. Parahnya dan saking parno nya, aktivis dipukuli sampai tersungkur," kata Gendo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya