Jokowi Beberkan Alasan Memilih Tito Sebagai Kapolri

Tito Karnavian saat dilantik menjadi Kepala BNPT di Istana Negara, Jakarta (16/03/16)
Sumber :
  • Laily Rachev/Biro Pers-Setpres

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo akhirnya angkat bicara kenapa ia lebih memilih Komisaris Jenderal (Komjen) Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri, dibanding perwira lain yang lebih senior. Dalam keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016, Jokowi mengatakan banyak prestasi yang diukir oleh Tito.

JK Ingatkan Prabowo Tak Bikin Proyek Mendadak seperti IKN

"Kan semua sudah tahu, beliau kan dapat Adhi Makayasa," kata Presiden Jokowi.

Penghargaan Adhi Makayasa diperoleh Tito, karena sebagai lulusan terbaik Akpol angkatan 1987. Tidak hanya itu, dalam karier Tito, Presiden Jokowi melihat banyak keahlian dan prestasi yang ada pada diri Tito.

Terpopuler: Pegi Cirebon Ditangkap Polisi, Jokowi Tidak Diundang Rakernas PDIP

"Kemampuan, kompetensi, kecerdasan, membangun jaringan dengan rekan-rekan penegak hukum yang lainnya. Saya kira banyak," kata Jokowi.

Ia berharap, Komjen Tito nantinya bisa meningkatkan profesionalisme Polri. Terutama Polri sebagai pengayom masyarakat. Selain itu, Jokowi juga berharap Komjen Tito bisa meningkatkan kualitas penegakan hukum yang ada di instansi yang akan Tito pimpin.

Kelakar Prabowo Soal Presidential Club: Hanya Empat Nggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

"Terutama terhadap kejahatan narkoba, terorisme dan juga korupsi. Saya meyakini beliau (Komjen Tito) mempunyai kemampuan, cerdas, mempunyai kompetensi yang baik," kata Jokowi.

Surat pengajuan nama Tito sebagai calon tunggal Kapolri sudah diajukan oleh Presiden Jokowi ke DPR pada 15 Juni 2016.

Tito adalah perwira kelahiran Palembang Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 (51 tahun). Sejumlah prestasi ia ukir, seperti masuk di tim Bareskrim dalam melumpuhkan teroris nomor 1 di Indonesia Dr Azhari, di Batu Malang Jawa Timur pada November 2005 lalu. Ia kemudian diberi kenaikan pangkat luar biasa.

Dalam urusan terorisme, Komjen Tito juga pernah menjabat Kepala Densus 88 Anti-Teror Polda Metro Jaya. Lalu pada konflik Poso, ia memimpin tim dan sukses membongkar konflik tersebut termasuk meringkus orang-orang yang terlibat. Pada 2009, Tito juga terlibat dalam tim yang berhasil menangkap teroris Noordin M Top.

Klik tautan ini untuk melihat profil lengkap Tito Karnavian. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya