Sumber :
- VIVA.co.id/ Dwi Royanto.
VIVA.co.id
- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan, enam terduga teroris jaringan Bahrun Naim yang ditangkap tim Densus 88 di Batam, Kepulauan Riau, telah merencanakan sejumlah aksi bom pada Desember 2016. Aksi itu akan dilakukan di Batam dan Singapura.
Tito menyatakan, enam orang jaringan Katibah Gigih Rahmat (KGR) ini diduga mendapat pendanaan dan perintah langsung dari Bahrun Naim yang berada di Suriah. Keenam tersangka berinisial GRD, TS, EK, T, HTY dan HTS.
"Nur Rohman pernah datang ke Batam atas perintah Arif Hidayatullah yang kami tangkap di Bekasi untuk menyeberangkan dua orang Uighur bernama Ali dan Doni," kata Tito.
Saat ini, Ali masih ditahan di Jakarta. Dia bersama Arif Hidayatullah ditangkap Densus 88 di Bekasi, Jawa Barat. Sementara DoniĀ sudah dideportasi ke China.
Dengan ditangkapnya enam tersangka itu, menurut Tito, semakin memperjelas rencana kelompok jaringan Bahrun Naim. Termasuk diketahuinya rencana serangan bom di Batam dan Singapura.
"Jadi jelas ini terkait dengan bom Solo Nur Rohman maupun rencana pengeboman bulan Desember oleh Arif Hidayatullah yang terkait langsung dengan jaringan Uighur yang ada di Malaysia, China, Indonesia dan Thailand, " kata Tito.
Halaman Selanjutnya
Saat ini, Ali masih ditahan di Jakarta. Dia bersama Arif Hidayatullah ditangkap Densus 88 di Bekasi, Jawa Barat. Sementara DoniĀ sudah dideportasi ke China.