Islam Sejalan dengan Modernisasi Indonesia

Super Mentor 14 Foreign Policy Community Indonesia (FPCI)
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA.co.id – Imam Islamic Center New York, Shamsi Ali, bercerita tentang tidak populernya nama negara Indonesia di luar negeri, khususnya Amerika Serikat.

HUT ke-77 RI, Kaum Ibu Pakai Gamis untuk Gerak Jalan

"Indonesia is not yet popular," ujar Ali dalam acara Super Mentor 14 di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Agustus 2016.

Ali mengatakan, kepada rekan-rekannya di AS, saat ia memberi petunjuk bahwa dirinya datang dari 'negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia', rekan-rekannya salah mengartikan bahwa dirinya berasal dari Timur Tengah, kawasan dengan salah satu konflik terbesar di dunia.

Viral, Warga Panjat Tiang Perbaiki Bendera Saat Upacara HUT RI ke-74

Namun, saat dirinya memberi petunjuk tambahan bahwa negara itu ada di Asia Tenggara, Ali mengatakan rekan-rekannya kembali salah mengartikan. Dirinya dianggap berasal dari Filipina, negara di mana agama juga dijadikan latar belakang sejumlah kalangan di sana melakukan kekerasan.

Pria kelahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan itu menambahkan, itu jadi contoh selain menunjukkan nama Indonesia belum populer, juga menunjukkan bahwa Islam sendiri, oleh sebagian kalangan identik sebagai sumber kekerasan.

Hadirilah Pagelaran Wayang Golek 'Dasamuka Pejah'

"Seolah di mana ada konflik, di situ ada Islam (Timur Tengah). Sementara, di mana ada Islam, tunggulah konflik terjadi," ujar Ali.

Namun, menurut Ali, meski Indonesia negara Muslim terbesar di dunia, namanya tidak populer sebagai daerah di mana banyak konflik dengan latar belakang terjadi. Ali mengatakan, itu dikarenakan perkembangan Islam di Indonesia sejalan dengan upaya bangsa Indonesia memodernisasi negaranya. Adapun, peristiwa seperti di Poso dan daerah lain di mana kekerasan atas nama agama terjadi adalah kasus terlokalisir, tidak lantas menjadikan Indonesia sebagai negara yang identik dengan kekerasan atas nama agama.

Berdasarkan pengalamannya pula, Ali mengatakan kondisi Indonesia yang seperti itu dikagumi banyak negara. Menurutnya, mantan Presiden AS, Bill Clinton, sampai menyatakan kekagumannya. Penyebabnya, Undang-undang Dasar di Indonesia secara tegas menyatakan keberadaan kebebasan beragama di Indonesia.

"Perkembangan Islam di negara kita yang sejalan dengan upaya modernitas, dikagumi banyak bangsa," ujar Ali.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya