Pesawat Tempur Amerika dan TNI Tempur di Sulut

Pesawat Tempur F-16.
Sumber :

VIVA.co.id - Pesawat tempur Marinir Amerika Serikat dan TNI Angkatan Udara menggelar latihan perang di Manado, Sulawesi Utara, pada Selasa, 1 November 2016. Marinir Amerika mengerahkan enam pesawat tempur F-18 super hornet dan TNI meluncurkan enam jet tempur jenis F-16.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Latihan perang bersama antara Amerika dan Indonesia itu didukung Pacific Air Forces dan Angkatan Udara kedua negara.

“Terlibat dalam latihan tempur taktis ini pesawat tempur milik Amerika Serikat akan beradu manuver tempur dengan pesawat milik Indonesia di wilayah udara Sulut,” kata Kepala Dinas Operasi Latihan TNI AU, Marsekal Pertama Nanang Santoso, saat pembukaan latihan perang di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Yordania Izinkan Israel-AS Gunakan Wilayah Udaranya untuk Tangkis Serangan Iran

Latihan itu, katanya, dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas AU Amerika dan TNI AU. Militer kedua negara juga akan bertukar informasi teknis tentang operasi udara gabungan khusus serta mendorong kerja sama dan kesamaan tujuan.

Menurut Wakil Duta Besar Amerika Serikat, Brian McFeeters, kerja sama kedua negara tidak pernah lebih kuat atau lebih komprehensif daripada sekarang. “Kami bangga menjadi mitra utama bagi Indonesia dalam latihan bersama dan kerja sama lainnya dalam bidang pertahanan,” ujarnya.

Menhan Israel Beri Peringatan, Sebut Pesawat Tempur Negaranya Tersebar di Seluruh Timur Tengah

Mengenai kekuatan kemitraan strategis, Brian menjelaskan, Amerika adalah kawan dekat dan mitra antusias untuk Indonesia di berbagai bidang. Begitu juga dalam memperkuat bidang penerbangan dan pertahanan di Indonesia. "Kami berharap kelanjutan hubungan yang lebih kuat dan semakin berkembang," katanya.

Letnan Kolonel Marinir Stephen McClune, yang mewakili militer Amerika, menganggap penting laihan bersama itu karena Indonesia adalah mitra regional yang kuat. Militer Amerika akan memanfaatkan latihan perang itu untuk meningkatkan keterampilan teknis dan mempererat persahabatan, saling pengertian dan saling menghormati.

"Militer Amerika dan Indonesia juga diuntungkan dengan adanya penggunaan jenis pesawat yang sama. Kesamaan ini lebih memudahkan kami untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah-masalah regional,” ujarnya.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi, Kolonel Djoko, mengungkapkan bahwa latihan dengan kode sandi Cope West digelar pada 31 Oktober sampai 11 November 2016.

“Latihan ini hanya merupakan salah satu contoh dari banyak kegiatan kemitraan Amerika dengan Indonesia dalam menghadapi tantangan regional dalam bidang politik dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya