Kapolda Sebut Ada Dua Tersangka Penganiayaan di Mapala UII

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodik

VIVA.co.id – Hasil penyelidikan tewasnya tiga mahasiswa peserta Pendidikan Dasar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) ada titik terang. Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menyebut pihak kepolisian sudah menyebut ada dua tersangka dalam kasus penganiayaan.

Irjen Krishna Murti : Dosen UII Beli Nomor Telepon di AS, Tapi Enggak Nyala

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan saksi untuk pengungkapan kasus ini. Selain itu, polisi juga sudah melakukan gelar perkara yang dilakukan dengan back-up dari Polda Jawa Tengah.

"Polres Karanganyar sudah memeriksa 21 saksi. Polisi juga melakukan gelar perkara dengan back up dan asistensi dari Polda Jawa Tengah di Mapolresta Solo hari Kamis lalu, " kata Condro Kirono di Polresta Solo, Sabtu 28 Januari 2017.

Dosen UII Ternyata Delapan Kali Bolak-balik AS, Polri Belum Terbitkan Yellow Notice

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, berdasarkan dari hasil keterangan para saksi dan alat bukti sudah mengarah kepada siapa pelakunya. Hanya saja saat ini baru ada satu alat bukti, padahal untuk menentukan tersangka masih memerlukan satu alat bukti lagi.

"Keterangan saksi sudah mengerucut ke pelaku penganiayaan. Itu dari keterangan saksi dan satu alat bukti yang kita miliki. Sedangkan kita masih perlu alat bukti lagi, yaitu hasil otopsi dari rumah sakit RSUP Sardjito dan RS Bethesda. Kita masih menunggu hasil itu," ujar dia.

Irjen Krishna Murti Ungkap Dosen UII Sempat Beli Tiket ke Boston saat Masih di Jakarta

Dengan tambahan alat bukti, pihaknya akan melakukan upaya paksa untuk menetapkan tersangka hingga penahanan. Meski demikian, Condro menyebut sudah dua bakal tersangka yang menyebabkan tewasnya tiga mahasiswa UII peserta diksar Mapala di Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar.

"Yang jelas bahwa kasus ini kasus tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kita arahnya memang ada dua tersangka. Tersangka itu ada dalam kelompok tiga korban yang meninggal," jelasnya.

Meski demikian nama pelaku penganiayaan belum disebutkan saat ini, lantaran pihak polisi masih menunggu kelengkapan alat bukti. "Nanti jika sudah lengkap, tersangka akan segera diumumkan," ucap Condro.

Dugaan praktik kekerasan disertai penganiayaan di UII mencuat setelah tewasnya tiga mahasiswa peserta latihan di Mapala UNISI pada 20 Januari 2017.

Ketiga mahasiswa yang tewas diduga mengalami kekerasan selama mengikuti kegiatan Mapala UNISI. Tak cuma itu, dari 34 peserta lain sebanyak 10 orang diantaranya terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Imbas insiden maut itu, Rektor UII Harsoyo mengundurkan diri dari jabatannya itu pada Kamis 26 Januari. Harsoyo mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas kejadian meninggalnya tiga mahasiswa itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya