Bos Ferarri Jakarta Umbar Senyum Ditanya Suap Emirsyah Satar

Direktur Utama PT. Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedarjo usai diperiksa KPK
Sumber :
  • VIVA/Edwien Firdaus

VIVA.co.id – Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi, Soetikno Soedarjo, hanya tersenyum saat dikonfirmasi soal aliran uang jutaan dolar Amerika Serikat dari distributor mesin Rolls Royce kepada mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, melalui rekening ibu mertuanya di Singapura.
 
Bos Ferrari Jakarta tersebut kemudian meminta awak media menanyakan kepada penyidik KPK.

KPK Pastikan Bantu Inggris Usut Tuntas Korupsi Garuda Indonesia

"Tanyakan saja kepada penyidik," kata Soetikno dengan mengumbar senyum usai menjalani pemeriksaan KPK di Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2017. Soetikno diperiksa sebagai saksi untuk Emirsyah Satar.

Disinggung apakah turut dikonfirmasi penyidik mengenai lalu lintas suap mesin pesawat Airbus, Soetikno yang juga menjabat bos di Cannought Internasional Pte Ltd, itu tetap tidak bersedia membeberkannya. "Materinya (pemeriksaan) saya tidak bisa jawab, silakan tanya penyidik ya," ujarnya.

Bekas Bos Garuda Indonesia Emirsyah Satar akan Kasasi Putusan PT DKI

Begitu juga saat dikonfirmsi mengenai hal lain, Soetikno hanya tersenyum dan minta para wartawan menanyakan langsung kepada penyidik KPK.

Dalam kasus ini, Soetikno juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. KPK menduga aliran uang suap jutaan dolar AS atau setara Rp46 miliar kepada Emirsyah menggunakan rekening anak buah Soetikno, Sallywati Rahardja, ke rekening ibu mertua Emirsyah di Singapura.  

Eks Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Divonis 8 Tahun Penjara

Demikian terungkap dari dokumen lembaga investigasi di inggris, Serious Fraud Office, yang didapat oleh KPK ketika menyidik perkara ini. Sallywati pun telah dicegah pergi ke luar negeri oleh Ditjen Imigrasi atas permintaan KPK. (one)

Juru Bicara KPK Ali Fikri.

KPK Simpan Banyak Data untuk Bantu Lembaga Antikorupsi Inggris

KPK akan membantu lembaga antikorupsi Inggris dalam investigasi skandal suap kontrak penjualan pesawat Bombardier dengan Garuda.

img_title
VIVA.co.id
16 November 2020