Jokowi Lantik Bos Lion Air Jadi Dubes Malaysia

Presiden Joko Widodo melantik bos Lion Air jadi Dubes Malaysia
Sumber :
  • VIVA.co.id / Agus Rahmat

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo  melantik duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia,  di beberapa negara. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta Kamis, 18 Mei 2017.

Pesan Jokowi ke Menko PMK Muhadjir: Gudang Pangan di Papua Diisi Makanan Khas Lokal

Ada nama Rusdi Kirana yang juga dikenal sebagai Bos maskapai Lion Air yang dipilih Jokowi sebagai salah satu duta besar. Pengangkatan para dubes diputuskan dalam Keppres Nomor 57 P tahun 2017 tentang pengangkatan duta besar berkuasa penuh RI. Para dubes baru ini, diambil sumpahnya oleh Presiden Jokowi. 

"Demi Allah saya bersumpah, demi Tuhan saya berjanji. Bahwa saya, untuk diangkat menjadi duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, langsung atau pun tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun tidak memberikan sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini, tidak sekali-kali menerima dari siapa pun juga langsung atau pun tidak langsung sesuatu janji atau pemberian,” ujar Jokowi yang selanjutnya ditirukan para duta besar.

Jokowi Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik ke Warga Banyuwangi

"Bahwa saya akan melakukan dengan setia segala perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemerintah pusat, dan saya akan memenuhi dengan setia segala kewajiban lain-lain yang ditanggungkan pada saya oleh jabatan dubes dan berkuasa penuh. Kiranya Tuhan menolong saya,"  ucap Jokowi. 

Berikut nama dubes yang dilantik hari ini:

Jokowi Tawarkan CEO Microsoft Bangun Pusat Riset Teknologi di IKN

1. Rusdi Kirana, Duta Besar di Negara Malaysia.

2. Sidarto Suryodipuro, Duta Besar  di Negara India merangkap Kerajaan Bhutan. 

3. Radlan Pardeden, Dubes Republik Persatuan Tanzania, merangkap Burundi, Rwanda dan Komoros.

4. Adiyatwidi Adiwoso, Dubes di Negara Slovakia.

5. Ferry Adamhar Dubes untuk Negara Yunani.

6. Rina Prihtyamiarsi Soemarno, Dubes untuk Bangladesh dan Nepal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya