Ratusan Pengungsi Banjir Bandang Garut Keracunan Makanan

Sebanyak 435 orang korban banjir bandang yang keracunan makanan dirawat di RSUD dr Slamet di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Selasa, 23 Mei 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id - Sebanyak 435 orang keracunan makanan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka adalah korban banjir bandang di kabupaten itu pada 20 September 2016, yang selama ini mengungsi di sejumlah lokasi.

Terungkap, Lee Zii Jia Mundur dari Indonesia Masters 2024 Gegara Keracunan Makanan

Para korban keracunan makanan setelah menyantap hindangan yang disajikan panitia suatu kegiatan sosial di gedung Islamic Center Garut pada Sabtu, 20 Mei 2017. Awalnya korban terdata 168 orang tetapi kemudian terus bertambah hingga 435 orang pada Selasa, 23 Mei 2017.

Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet di Garut. Sebagian dinyatakan membaik dan sudah dibolehkan pulang, terutama mereka yang dirawat lebih awal. Sebagian lagi masih dirawat karena baru saja masuk Rumah Sakit.

Geger Seorang Wanita Tewas Akibat Keracunan Roti, Kok Bisa?

"Jadi, pasien keracunan makanan keluar-masuk. Hingga hari ini jumlahnya sudah mencapai empat ratus tiga puluh lima orang," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat RSUD dr Slamet, Lingga Saputra.

Menurut data Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Transmigrasi, warga yang keracunan makanan itu adalah korban banjir bandang yang bermukim di kawasan Sungai Cimanuk. Mereka selama ini menempati sejumlah hunian sementara di tiga kecamatan, yakni Garut Kota, Cilawu, dan Tarogong Kidul.

Jangan Sembarangan Makan Roti Berjamur, Ini 3 Bahayanya Bagi Tubuh

"Di antaranya ada yang dari Islamic Center, Bale Paminton, dan Rusun Sanding. Tapi alhamdulillah semuanya sudah mulai pulih," kata Elka Nurhakimah, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut.

Elka mengaku telah mengonfirmasi kepada panitia kegiatan sosial itu. Dia memastikan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak panitia sehingga menyebabkan ratusan orang keracunan makanan.

Panitia yang berasal dari Singapura, katanya, adalah pihak yang membantu Kabupaten Garut dalam memasok kebutuhan logistik warga setelah tertimpa musibah banjir bandang. "Ini hanya musibah, tidak ada unsur kesengajaan," ujar Elka. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya