Filipina Siap Evakuasi 16 WNI dari Marawi

Militer Filipina berjaga-jaga di kota Marawi pasca penyerangan oleh kelompok teror ISIS.
Sumber :
  • Reuters/Erick de Castro

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, memastikan bahwa pemerintah Filipina telah menyetujui untuk mengevakuasi 16 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Marawi. Daerah itu, termasuk yang menjadi sasaran operasi militer Filipina.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Kontak senjata antara militer Filipina dan kelompok ekstremis di wilayah itu membuat situasi mencekam. Permintaan pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warganya pun dikabulkan.

"Besok mudah-mudahan (bisa dievakuasi). Kalau semuanya akan tergantung situasi lapangan pada hari ini," kata Retno, usai melaporkan kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 31 Mei 2017.

Iran Tangkap Anggota Senior ISIS yang Berencana Ledakkan Kota saat Idul Fitri

Sebanyak 16 WNI itu, kata Retno, ada di dua lokasi. Karena itu, untuk evakuasi akan dibantu oleh militer setempat.

"AFP, Armed Forces dan PNP, polisinya, akan memberikan save conduct pass pada tim evakuasi. AFP dan PNP akan menyediakan juga pasukan di sepanjang rute evakuasi," tutur Retno.

Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini

Karena akan melewati kota Marawi, pemerintah Indonesia juga mengajukan pendamping dari pengamanan Filipina. Untuk rute evakuasi, Retno mengatakan, akan ada dua jalur yang dilalui untuk evakuasi. Yang pertama, akan melewati kawasan Iligan, Marantau, dan Bandara Cagayan De Oro.

"Dan ini akan melibatkan empat tim kita di sana yang akan memandu evakuasi," katanya.

Tim evakuasi ini, merupakan gabungan dari tim KBRI dan KJRI. Retno menambahkan, ada juga orang-orang sebagai monitoring internasional yang akan bergabung.

Untuk tim kedua, akan ada tiga orang yang membimbing. Pengawalan dari tentara dan polisi Filipina, juga sudah diperoleh. Termasuk izin evakuasi di wilayah tersebut.

"Kita sudah komunikasi baik dengan Armed Forces dan juga dengan polisi, pengawalan sudah, pass-nya kita sudah dapat. Jadi Insha Allah mungkin kalau situasi tidak memburuk, besok akan mulai dilakukan evakuasi dan semua perkembangan sudah saya laporkan kepada Presiden," kata Retno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya