Tubuh Pendaki yang Hilang Terbakar Erupsi Gunung Marapi

Pendaki Gunung Marapi yang hilang akhirnya ditemukan.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA.co.id – Salah satu pendaki asal Pekanbaru, Yandri (15) yang hilang saat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat ditemukan pukul 01.30 WIB. Saat ditemukan dia langsung dilarikan ke RSUD Prof Dr. MA Hanafiah. SM Batusangkar untuk segera mendapatkan perawatan intensif.

Walau masih dalam keadaan sadar, kondisi Yandi cukup mengenaskan, di sekujur tubuhnya terdapat sejumlah luka robek dan bakar, serta di bagian perut memar dan pergelangan tangan kanan retak.

Yandri yang tiba di RSUD Prof Dr. MA Hanafiah. SM Batusangkar segera dilarikan ke ruangan instalasi gawat darurat (IGD) dan diberi pertolongan pertama. Tim dokter yang menangani Yandri memasang infus untuk menggantikan cairan yang hilang akibat dehidrasi serta membersikan luka robek dan bakar.

Dokter jaga RSDU Prof Dr. MA Hanafiah. SM Batusangkar, Yonna mengatakan, berdasarkan diagnosis terakhir, di samping ada sejumlah luka, korban juga mengalami trauma berat.

"Kondisi korban sudah stabil, hanya saja masih mengalami trauma berat," kata Dokter Yonna, Rabu dini hari 7 Juni 2017.

Walau demikian lanjut Yonna, pihaknya menunggu hasil Rongten keluar untuk memastikan secara keseluruhan kondisi medis Yandri. "Tadi kita rontgen untuk lebih memastikan diagnosis medisnya. hasilnya belum keluar," kata Yonna.

Dengan berhasil ditemukannya Yandri, lengkap sudah jumlah pendaki yang berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dari erupsi Gunung Marapi.

Diketahui, Yandri bersama dengan 15 rekannya melakukan pendakian pada Sabtu sore. Saat berada di kawasan puncak pada Minggu 4 Juni 2017, Gunung Marapi mengalami erupsi. Yandri yang kala itu panik, terpisah dari rombongan.

Pekan Pertama Maret 2024 Gunung Marapi Sudah 26 Kali Erupsi
Pendaki menelusuri jalur Gunung Kembang via Blembem di Wonosobo, Jawa Tengah.

8 Risiko yang Sering Diabaikan saat Naik Gunung, Pendaki Wajib Tahu!

Keamanan dan keselamatan menjadi faktor utama ketika mendaki gunung. Mengingat aktivitas ini bukan olahraga biasa, banyak risiko yang bisa saja mengintai saat naik gunung

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024