- Dokumen dari Twitter Sekretaris Kabinet
VIVA.co.id – Presiden RI, Joko Widodo ternyata sempat ragu untuk mengambil bendera pusaka di Upacara Penurunan Bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72 di Istana Negara, Jakarta, Kamis sore, 17 Agustus 2017.
Jokowi mengatakan, dia tak paham apakah harus mengambil bendera yang dibawa Ruth Celine Eglesya Purba, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal Sumatera Utara, atau mengambil bendera sekaligus dengan baki dan taplak kuning yang menjadi tempat untuk membawanya.
"Saya kan enggak pakai geladi, saya hanya ngingetin saja. Saya ngingetin yang saya melihat geladinya itu yang prosesi pagi (penaikan bendera). Sorenya (penurunan bendera) enggak ingat," kata Jokowi, berbicara dalam silaturahmi bersama para pengisi acara itu di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2017.
Karena benar-benar tak paham, Jokowi mengaku sempat bertanya kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, yang duduk di sampingnya. Namun, karena JK juga tak paham, Jokowi akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung kepada Ruth, saat siswi SMAN 2 Binjai itu berhadapan dengannya di atas podium.
"Saya bisik-bisik ke Ruth saat itu, tapi enggak ada yang dengar kan? 'Ruth, ini mengambilnya bendera saja, apa dengan bakinya?' Saya ingatnya, ambil dengan baki kuningnya. Sudah saya ambil tuh. Ruth bisik-bisik ke saya, 'Bapak hanya ambil benderanya saja'. Ya saya ganti sudah," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan, bahwa hal itu menunjukkan pentingnya latihan guna mempersiapkan diri. Para Paskibraka telah mengikuti latihan berjenjang sejak di daerah masing-masing, hingga latihan terpusat di Jakarta, satu bulan sebelum upacara.
Menurut Jokowi, berkat latihan keras itu, upacara tahunan di Istana Negara kemarin bisa berlangsung dengan sukses.
"Kalau saya kan enggak digeladi. Kan sudah setahun yang lalu juga (upacara bendera terakhir), sudah lupa kan. Tapi untungnya enggak ada yang tahu. Pak Wapres yang dekat saya saja enggak tahu," ujar Jokowi. (mus)
Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain
Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, tidak ingin ikut campur terkait posisi Presiden Jokowi di PDIP. Termasuk nasib kakaknya, Gibran Rakabuming Raka
