Mengintip Sejarah Gempa di Megathrust Mentawai

Ilustrasi gempa Sumbar.
Sumber :
  • USGS

VIVA.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat, sejak 1900 hingga 2014, sedikitnya telah terjadi 16 kali gempa bumi yang merusak di sekitar Megathrust Mentawai, Sumatera Barat. Empat diantaranya menimbulkan tsunami hebat. 

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat

Dampak dari gempa bumi itu yang paling dahsyat terjadi pada 30 September 2009, yang memiliki kekuatan 7.9 skala richter. Gempa itu menyebabkan 1.100 orang meninggal, 2.181 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 2.650 bangunan rusak, serta jaringan komunikasi dan listrik terputus akibat longsor.

"Dari sekian banyak gempa bumi di kawasan tersebut, hanya di 2009 yang berdampak besar. Bahkan memakan jumlah korban yang cukup banyak, di samping juga ada ribuan bangunan yang rusak," kata Rahmat Triyono, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Silaing Bawah, Padang Panjang, Jumat 1 September 2017.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Selain 2009, lanjut Rahmat, gempa bumi yang terjadi pada 28 April 1979 silam, meskipun hanya memiliki kekuatan 5,8 skala richter, tetapi dampak yang ditimbulkan juga cukup signifikan. Gempa ini juga memakan korban diantaranya 64 orang meninggal, 9 orang hilang, 193 rumah roboh, 42 jembatan dan 138 bendungan serta irigasi rusak, dan 34 ternak mati.

Rahmat Triyono menambahkan, gempa yang juga berdampak cukup signifikan lainnya terjadi pada 10 April 2005 lalu. Di mana, gempa bumi kali ini menimbulkan tsunami setinggi 40 centi meter di Kota Padang.

Gempa Magnitudo 6 Guncang Jepang, Tak Ada Peringatan Tsunami

"Namun, dari catatan sejarah kegempaan di kawasan itu, tahun 2009 lah yang paling berdampak parah," kata Rahmat.

Antisipasi BMKG Sumbar

Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang rentan terhadap bencana alam khususnya bencana gempa bumi dan tsunami. Hal tersebut disebabkan karena Sumatera Barat dilalui oleh tiga sumber ancaman gempa bumi yaitu zona sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone), Zona subduksi pertemuan antara lempeng tektonik India-Australia dengan lempeng Eurasia, dan sesar Mentawai (Mentawai Fault Zone). 

Karena itu, BMKG Sumbar saat ini telah memasang sistem desiminasi, sedikitnya di 15 lokasi. Yakni di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Pusdalops Sumbar, Kabupetan Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Pasaman Barat.

Kemudian di Kabupaten Pasaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Solok Selatan, Lantamal II Padang, Stamet Teluk Bayur, Bukit Tinggi, dan di BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang.

Selain itu, Stasiun Geofisika Padang Panjang saat ini juga memanfaatkan media sosial dalam menyebarkan informasi ke masyarakat luas yang berada di Sumatera Barat, seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Telegram, dan Email. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya