Apel Bela Negara Dipadu dengan Edukasi Kanker Serviks

kanker serviks - IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) - deteksi kanker
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

VIVA – Prihatin dengan risiko kanker leher rahim atau kanker serviks bagi kaum hawa di Indonesia, organisasi masyarakat Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan dan Putra-putri TNI POLRI atau FKPPI, memadukan apel kebangsaan bela negara dengan sosialisasi pencegahan dan deteksi dini bahaya kanker tersebut. 

Perdarahan Usai Bercinta, Awas Gejala Kanker Mengintai

Deteksi kanker serviks menjadi perhatian, sebab penyakit ini merupakan masalah penting bagi kesehatan kaum hawa. Mengingat menjadi ancaman, maka kaum hawa dipandang perlu terus diberikan kesadaran risiko kanker tersebut.

"Perlu diketahui bahwa kanker leher rahim merupakan masalah penting di bidang kesehatan, secara khusus bagi kaum perempuan, yang mana kanker ini merupakan suatu penyakit yang sangat susah untuk disembuhkan, sehingga hal ini menjadi perhatian serius kita semua," ujar Ketua Penyelenggara, Anna Rudhiantiana Sentot, dalam keterangannya, Sabtu 21 Oktober 2017. 

Rutin Berhubungan Seks, Pakar Sarankan Pap Smear

Selain itu edukasi deteksi kanker serviks, puncak acara apel kebangsaan itu juga menggelar akupuntur untuk manajemen nyeri dan gangguan saluran cerna. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk seminar ini dilangsungkan di Wisma Kemenhan, Jalan Matraman Raya, 20/10, Jakarta Timur. Kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati hari jadi ke-39 FKPPI.

Dalam kegiatan edukasi kesehatan itu, turut dihadiri oleh Direktur RSIA Tambak, Risdwati Rizard, beberapa narasumber dokter spesialis kebidanan dan kandungan Nadia Shafira, dan dokter spesialis akupuntur PB Surya W Giri. Peserta undangan adalah para ibu di lingkungan Perumahan Berland, Matraman. 

Australia Bertekad Jadi Negara Bebas Kanker Serviks di 2035

"Data menunjukkan begitu banyak wanita yang meninggal dunia akibat Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks). Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dengan gencar melaksanakan sosialisasi deteksi dini sebagai upaya menurunkan angka kematian di kalangan perempuan akibat kanker leher rahim tersebut," ungkap Nadia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, ditemukan 70 persen penderita kanker serviks datang dengan stadium lanjut, dengan kelompok umur paling banyak berada di rentang 35-55 tahun, sehingga mempengaruhi angka harapan hidup pasien tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Puncak Acara Apel Kebangsaan Bela Negara FKPPI di Silang Monas 18 November 2017 nanti. Kesiapan acara apel akbar tersebut dikomandoi Bambang Soesatyo, Ketua Komisi III DPR RI yang juga menjabat Kepala Badan Bela Negara FKPPI. (one)

Ilustrasi Kanker

Ini Jenis Kanker yang Paling Bisa Dicegah dan Disembuhkan

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018, kanker serviks merupakan kasus dengan kematian yang tertinggi untuk Prevalensi Kanker pada wanita.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2022