Layanan 'Gojek BPKB' Permudah Warga Urus Dokumen Kendaraan

Layanan pengantar dokumen BPKB yang disebut Gojek BPKB inovasi Polres Simalungun, Sumatera Utara.
Sumber :
  • Dokumentasi Polres Simalungun

VIVA – Penduduk di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, tak lagi repot untuk mengurus dokumen kendaraan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Soalnya polisi setempat memberikan kemudahan melalui layanan yang disebut 'Gojek BPKB'.

Dari Simalungun, Maruf Amin Gaungkan Arahan Khusus Jokowi

Inovasi itu sebenarnya sederhananya saja, yakni layanan pengantar dokumen BPKB kepada warga pemilik kendaraan. Pengantar mengendarai sepeda motor yang menyerupai pengemudi ojek.

Sistem layanan tak melalui daring atau online melainkan manual, yakni petugas khusus menelepon pemilik kendaraan untuk meminta alamat rumahnya, lalu si petugas mengatar BPKB itu kepada pemiliknya. Si pemilik menyiapkan dulu kuitansi pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak saat mengurus balik nama BPKB.

Kompol RW Pukul Bripda FZ Hingga Tembakan Dekat Rumah Jenderal

Layanan yang diluncurkan pada Sabtu, 18 November 2017 itu sesungguhnya untuk menyiasati kendala yang dihadapi warga untuk mengurus BPKB, misalnya karena berhalangan, sibuk bekerja, atau jarak dari rumah ke kantor Samsat (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) yang jauh, dan lain-lain.

Maklum, wilayah Kabupaten Simalungun begitu luas, sementara kantor Samsat berada di tengah Kota Pematang Siantar. Tak semua warga memiliki banyak waktu untuk mengurus dokumen kendaraan itu.

Wartawan di Simalungun Ditemukan Tewas, Anggota DPR: Usut Tuntas!

Norma Sari, misalnya, yang kebetulan sedang sakit dan tak dapat pergi ke kantor Samsat untuk mengambil BPKB sepeda motornya. Wanita berusia 40 tahun warga Jalan Karet 5, Kecamatan Siantar, itu mulanya kaget ketika menerima panggilan telepon yang mengaku petugas Gojek BPKB dan menanyakan keberadaannya karena hendak mengantarkan dokumen BPKB untuknya.

Norma girang kala si petugas, Putu Wijaya Girsang, tiba di rumahnya dengan sepeda motor bebek berwarna putih dan terdapat label 'Gojek BPKB' pada bodinya. Kuitansi pembayaran diserahkan lalu Girsang memberikan BPKB itu. Selesai.

Inovasi

Layanan Gojek itu sudah diuji coba sejak Oktober lalu. Memang baru satu unit sepeda motor dan satu pekerja harian lepas bertugas penuh pada layanan itu. Idealnya dibutuhkan sedikitnya lima sepeda motor dan lima petugas yang disiagakan mengingat jangkauan wilayah yang cukup luas.

“Biarkan berjalan saja dulu. Inovasi harus dijalankan dulu. Merencanakan inovasi itu mudah, tapi menjalankannya yang sulit,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Simalungun, Ajun Komisaris Polisi Hendry Nupia Dinka Barus, melalui keterangan tertulis kepada VIVA pada Sabtu.

Prinsip dasar layanan itu, kata Hendry, adalah memberikan kemudahan untuk warga sekaligus meningkatkan layanan kepada masyarakat. Kalau pun ditemui banyak kekurangan atau kelemahan sepanjang masa uji coba atau periode awal penerapan, bisa disempurnakan belakangan.

“Yang penting biarkan masyarakat merasakan manfaat dari Gojek BPKB ini,” kata Hendry. Jika masyarakat sudah merasakan, ia meyakini bantuan unit sepeda motor akan datang dari banyak pihak.

Kepala Polres Simalungun, Ajun Komisaris Besar Polisi Marudut Liberti Panjaitan, layanan itu memang buah dari instruksinya kepada anak buahnya untuk berinovasi. Inovasi harus dijalankan secara konsisten sehingga tak berhenti pada peluncuran belaka.

Marudut mengawasi setiap inovasi yang dibuat anak buahnya, termasuk Gojek BPKB. Itu pula yang membuat layanan Gojek BPKB baru diluncurkan setelah sebulan beroperasi. Dia hendak melihat Satuan Lalu Lintas konsisten menjalankan inovasinya.

"Apabila inovasi itu kemudian tak berjalan, itu berarti hanya gagah-gagahan saja. Itu akan saya beri punishment (sanksi). Yang berjalan pasti akan saya beri reward (penghargaan)," katanya.

Nama Gojek

Hendry Nupia Dinka Barus, selalu pemrakarsa inovasi itu, mengakui penamaan layanannya memang terilhami popularitas layanan ojek berbasis aplikasi dari Gojek, yang kini banyak beroperasi di kota-kota besar. Tetapi sesungguhnya tak ada kaitan apa pun dengan Gojek.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Gojek. Ini layanan kami sendiri yang tak memakai sistem online, tapi manual," ujarnya.

"Kami pakai nama Gojek," katanya, "karena ini yang sedang booming (populer) saat ini. Jadi untuk membuat masyarakat tertarik saja." (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya