- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Lingkaran Survei Indonesia atau LSI merilis hasil surveinya tentang lima partai politik dengan elektabilitas rendah. Partai-partai itu terancam menjadi partai gurem atau tak lolos ambang batas keterwakilan di parlemen (parliamentary threshold) pada Pemilu Legislatif tahun 2019.
Kelima partai itu, antara lain Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Hanura.
Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy, tetap optimistis meski elektabilitas partainya rendah sekarang. Dia berargumentasi bahwa hasil survei itu bukan patokan bagi PPP.
"Kami tidak ingin berpatokan kepada survei, tapi survei kita jadikan sebagai cambuk untuk bekerja lebih keras lagi," katanya usai Rapat Koordinasi Nasional PPP di Jakarta pada Rabu, 24 Januari 2018.
Pria yang akrab disapa Romi itu menyebut hasil survei masih bisa berubah, karena waktu menuju pemilu masih cukup panjang. Hal tersebut akan berdampak pada banyak variabel. Contohnya, dalam setiap survei selalu ada yang memutuskan sikap atau pilihan. Mereka akan memutuskan pilihan kelak di hari pemungutan suara sehingga tentulah tak masuk dalam hasil survei.
Atas dasar itu, Romi percaya suara PPP masih bisa meningkat dan partainya mampu menggaet simpati masyarakat yang belum menentukan pilihan dalam survei. Dia juga percaya diri dengan pengurus PPP sekarang yang semakin kompak, sehingga mesin partai bisa bekerja maksimal.
"Struktur dan kultur PPP di setiap daerah semuanya akan digunakan secara simultan untuk pemenangan. Kita gerakkan dengan seluruh elemen kader, atau kader yang kita rekrut dalam pencalegan akan datang," katanya.