Akomodir Caleg Partai Idaman, PAN Yakin Tak Galaukan Kader

Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman), Rhoma Irama (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Partai Islam Damai Aman atau Partai Idaman telah resmi melebur dengan Partai Amanat Nasional. Hal itu dilakukan Partai Idaman agar kadernya bisa berpartisipasi dalam Pemilihan Umum 2019. Sekjen PAN Eddy Soeparno menilai bergabungnya Partai Idaman ini tidak akan membuat bingung para kader PAN.

Mahfud MD: Keputusan Sudah Ada, Negara Harus Terus Jalan

"Saya pikir tidak akan membingungkan kader tidak akan membuat kader bimbang, justru ini akan menguatkan," kata Eddy di di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu 12 Mei 2018.

Eddy menjelaskan, Rhoma Irama sebagai pemimpin Partai Idaman bukanlah sosok yang asing. Partai Idaman juga dinilai tak berbenturan dengan garis partai PAN.

M Taufik Bantah Pendukung Prabowo-Sandi Ikut Serta dalam Aksi 22 Mei

"Bang Rhoma itu kan bukan sekadar tokoh seni saja tapi tokoh dakwah ya dan itu sejalan dengan visi misi kita, pro umat pro rakyat," ujar Eddy.

Dia mengakui bergabungnya Partai Idaman akan memberikan tempat kepada para kader Idaman untuk menyalurkan aspirasinya termasuk jika ingin maju jadi calon legislatif melalui PAN.

Sikapi Pemilu 2019, Hayono Isman: Indonesia Dibangun atas SARA

"Kami juga memperoleh 'darah segar' di dalam bentuk kader yang sudah terlatih di Idaman," kata Eddy.

Sebelumnya, keputusan Partai Idaman masuk PAN itu disampaikan saat acara Mukernas II Partai Idaman yang diselenggarakan di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan, Jumat malam 11 Mei 2018. 

Ketua Umum Partai Idaman, Rhoma Irama mengatakan, keputusan ini diambil setelah mendengarkan aspirasi kader di seluruh Indonesia lantaran partainya gagal masuk sebagai peserta Pemilu 2019. 

"Usai beberapa parpol komunikasi dengan saya maka akhirnya Partai Amanat Nasional lah yang ternyata lebih tepat, lebih pas, lebih seirama di dalam menentukan kerja sama kita," kata Rhoma.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya