Gerindra Tuding Jutaan DPT Pilgub Jateng Bermasalah

Gerindra Jateng curiga DPT di Pilgub Jateng
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA – Partai Gerindra Jawa Tengah menduga jutaan daftar pemilih tetap janggal pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. Jumlah DPT bermasalah itu baru ditemukan di 11 daerah dari 35 kabupaten kota Jawa Tengah.

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra Jawa Tengah, Abdul Wachid mengungkapkan, temuan DPT bermasalah setelah pihaknya menurunkan tim untuk mengecek langsung DPT hasil penetapan KPU Jateng yang dirilis pada 28 April lalu.

"Dari sampel di 11 kabupaten kota banyak yang bermasalah, mulai pemilih ganda, potensi invalid dan meninggal dunia," kata Wachid saat jumpa pers di kantor DPD Gerindra Semarang, Selasa, 29 Mei 2018.

Masuk Bursa Cagub Jateng 2024, Irjen Ahmad Luthfi: Saya Masih Dinas

Wachid mencontohkan di Kota Magelang, dari jumlah DPT 89.294, ada temuan pemilih ganda sebanyak 105 dan potensi invalid 6.206. Jika di rata-rata potensi pemilih ganda di seluruh kabupaten kota ada 5.894 dan potensi invalid 100.227. Maka secara kasar jumlah keselurahan di Jateng potensi ganda ada 206.281 dan potensi invalid 3.507.928. Total seluruhnya mencapai 3.714.209.

Ia merinci kejanggalan di pemilih ganda adalah adanya kesamaan nama, tanggal lahir, alamat, KK, dan NIK. Ditemukan juga nomor KK atau NIK tidak sesuai kode dan wilayah administrasi yang jumlahnya mencapai 124.901 di Kota Magelang, Banjarnegara, Kebumen, dan Cilacap. Termasuk pemilih meninggal dunia yang banyak ditemukan di Magelang.

Diah Warih Muncul di Bursa Cagub-Cawagub Jateng, Bersaing dengan Kaesang hingga FX Rudy

"Tim juga menemukan kloning e-KTP. Ini berdasar temuan ceceran e-KTP yang jatuh di Bogor, di situ tertulis nama warga Sukoharjo. Setelah kita cek, warga tersebut masih memegang KTP asli," ujarnya.

Gerindra Jateng curiga DPT di Jateng

Banyaknya temuan DPT bermasalah tersebut, lanjut Wachid, pihaknya selaku Tim Pemenangan Sudirman-Ida telah berkoordinasi dengan Bawaslu. Pihaknya juga meminta kepada KPU untu melakukan pembenahan. KPU, kata dia, harus mendata ulang soal DPT agar tidak ada kecurangan.

"Ini terjadi secara masif. Kami tidak suudzon, tapi curiga. Kalau KPU tidak membenahi, kami atas nama tim pemenangan Sudirman-Ida bisa mengatakan Pilgub ini penuh kecurangan. Jika soal data DPT aja tidak beres, lebih baik Pilgub Jateng ditunda," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya