- VIVA/Eduard
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga politikus PDI Perjuangan, Puan Maharani, tak mempermasalahkan pidato politik Ketua Komando Tugas Bersama Agus Harimurti Yudhoyono yang sangat keras mengkritik program Revolusi Mental Presiden Joko Widodo.
"Jadi kalau kemudian memberikan otokritik atau kritik kepada pemerintah, selama itu membangun, ya saya berterima kasih," kata Puan usai melepas para pemudik di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa, 12 Juni 2018.
Menurut Puan, kritik menjadi bagian yang wajar dalam dinamika politik. Apalagi jelang Pemilu 2019, saat partai politik mulai bersiap diri.
"Itu biasa saja dalam dinamika politik. Sampai hari ini Demokrat juga belum menentukan posisinya di mana," ujarnya.
Mengenai apakah pada Pemilu 2019 mendatang ada peluang Partai Demokrat akan bergabung dengan PDIP mengusung Joko Widodo, Puan belum bisa memastikan.
"Ya kita lihat saja bagaimana kemudian nanti akhirnya Demokrat akan bergabung atau tidak bergabung. Ya itu terserah Pak SBY nanti," kata Puan.
Saat mengisi orasi bertema “Dengarkan Suara Rakyat” di Jakarta Convention Center, Sabtu, 9 Juni 2018, AHY mengkritik keras program andalan Jokowi saat Pilpres 2014, Revolusi Mental.
"Apa kabar Revolusi Mental? Kita ingat Revolusi Mental adalah konsep pembangunan manusia Indonesia yang gencar saat Pilpres 2014," kata AHY.
AHY menyebutkan bahwa semangat Revolusi Mental terkesan tenggelam di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah saat ini.
"Padahal ini karakter yang tentu menjadi kekuatan membangun persatuan dan sejahtera dalam kemajuan," ujar AHY. (ase)
