Sebelum Coblos, Catat 'Bibit Bebet Bobot' Calon Pilkada Jawa Tengah

Debat terakhir Pilkada Jateng, Kamis, 21 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Dwi Royanto.

VIVA – Jawa Tengah termasuk salah satu daerah yang akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada 27 Juni 2018. Ada dua pasangan calon yang akan berlaga yaitu pasangan nomor urut 1 yakni calon Gubernur Ganjar Pranowo yang merupakan calon petahana dan pasangannya, calon Wakil Gubernur Taj Yasin dengan latar belakang Anggota DPRD Provinsi. 

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Calon nomor urut 1 ini diusung PDIP, Partai NasDem, PPP dan Partai Demokrat.

Rivalnya, pasangan calon nomor urut 2 yakni calon Gubernur Sudirman Said yang merupakan mantan Menteri ESDM berdampingan dengan calon Wakil Gubernur Ida Fauziyah yang berlatar belakang Anggota DPR. 

Masuk Bursa Cagub Jateng 2024, Irjen Ahmad Luthfi: Saya Masih Dinas

Calon nomor urut 2 diusung oleh PKS, PKB dan PAN dan Gerindra.

Ganjar Pranowo lahir di Karang Anyar, 28 Oktober 1968. Dia menamatkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Pernah menjajaki karier dalam bidang bisnis dan konsultan hukum, Ganjar akhirnya berkarier di politik praktis melalui PDIP. Dia menjadi Anggota DPR masa jabatan 2009-2014 yang kemudian mengantarkannya menjadi Gubernur terpilih pada tahun 2013. Sebagai calon petahana, Ganjar kemudian menggandeng Taj Yasin di Pemilihan Gubernur atau Pilgub 2018.

Diah Warih Muncul di Bursa Cagub-Cawagub Jateng, Bersaing dengan Kaesang hingga FX Rudy

Taj Yasin merupakan Anggota DPRD Provinsi Jateng dengan latar belakang keluarga pesantren dan PPP. Taj Yasin atau Gus Yasin lahir di Rembang, 2 Juli 1983 yang merupakan putra dari tokoh agama terkemuka yang juga ulama kharismatik PPP, Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang diketahui sebagai Ketua Majelis Syariah PPP.

Dalam usia yang cukup muda, 31 tahun, Gus Yasin menjadi Anggota DPRD Provinsi Jateng untuk periode 2014-2019 dan dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PPP Jawa tengah.

Sementara Sudirman Said lahir di Brebes, 16 April 1963. Dia menempuh pendidikan Akuntan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta dan meraih gelar Master Bidang Administrasi Bisnis dari Universitas George Washington, Amerika Serikat. Kariernya didominasi bidang bisnis dan korporasi meskipun Sudirman juga sempat dikenal sebagai aktivis antikorupsi. 

Pernah menjadi Direktur Utama Pindad tahun 2014, nama Sudirman akhirnya makin dikenal setelah diangkat menjadi Menteri ESDM di Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi. Namun akhirnya dia lengser dari jabatan itu setelah dicopot melalui perombakan kabinet atau reshuffle.

Sudirman maju bersama Ida Fauziyah yang merupakan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Ida lahir di Mojokerto, 16 Juli 1969. Dia sudah tiga periode menjadi legislator Senayan yakni periode 2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019.

Ida menyelesaikan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya lalu melanjutkan pendidikan strata 2 di Universitas Satyagama jurusan Ilmu Pemerintahan. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya