Lagu Potong Bebek Angsa Fadli Dicap Bentuk Devide et Impera

Calon Legistlatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest (tengah) saat mengunjungi kantor VIVA di Jakarta, 19 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dhana Kencana

VIVA – Kader Partai Solidaritas Indonesia, Rian Ernest menyebut unggahan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Fadli Zon di akun Twitter-nya soal parodi lagu Potong Bebek Angsa merupakan contoh politik yang memecah belah.

Dia menuding bahwa hal yang dilakukan Fadli sama seperti apa yang dilakukan penjajah dahulu pada bangsa Indonesia. 

"Bahwa praktik-praktik elite politik yang suka pecah-belah. Suka menciptakan permusuhan. Ini hampir mirip dengan politik penjajah dahulu, pecah belah, devide et impera," ucap Rian di Gedung Bareskrim Polri, Kompleks Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa 25 September 2018.

Menurutnya, hal yang dilakukan Fadli tidak sehat untuk iklim demokrasi di Indonesia. Ia menganggap hal ini bukanlah kreativitas seperti apa yang dikatakan Fadli.

Merasa tindakan tersebut bisa merusak bangsa, Rian Ernest bersikukuh akan melaporkan Fadli ke polisi.

"Praktik-praktik politik tidak pantas seperti ini. Kami rasa inilah saatnya kami berikan efek jera tentu melalui mekanisme hukum yang berlaku," kata Caleg PSI ini.

Untuk diketahui, PSI melaporkan Fadli Zon ke Bareskrim Polri. Fadli dilaporkan atas unggahan di akun Twitter-nya yang mengunggah parodi lagu Potong Bebek Angsa.

Rian Ernest membawa barang bukti berupa screen capture dari akun Twitter Fadli Zon dan juga rekaman video dalam bentuk flash disk.

Ditangkap Polisi, Ustaz Maaher Dilaporkan Politikus PSI
sorot partai solidaritas indonesia

PSI DKI Tolak Amandemen Perpanjang Masa Jabatan Presiden

PSI menilai gagasan perpanjangan masa jabatan akan menciderai demokrasi yang sudah diperjuangkan oleh pemuda-pemudi pada masa Reformasi.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2022