Putri Pendiri PKS: Lebih Baik Dakwah di Kandang Banteng Ketimbang Sapi

Azmah Shobiroh.
Sumber :
  • Ridho Permana/VIVA.co.id

VIVA – Selalu ada cerita menarik di tahun politik, terlebih jelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019. Kali ini, kisah menarik datang dari Putri Almarhum KH Yusuf Supendi, Pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yaitu Azmah Shobiroh. 

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

Azmah kini meneruskan perjuangan ayahnya di dunia politik bersama PDI Perjuangan. Perempuan berjilbab itu menjadi caleg PDIP bernomor 2 untuk DPR RI di daerah pemilihan Jawa Barat V.

Didampingi Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P, Ahmad Basarah, Azmah menyampaikan pesan ayahnya sebelum meninggal 3 Agustus 2018.

Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN

Menurut Azmah, tujuan masuk PDI-P sesuai amanat sang ayah melanjutkan misi dakwah. Sebab dia menilai, lebih baik masuk kandang Banteng daripada masuk kandang sapi tapi harus masuk ke lapas Sukamiskin. Hal itu juga, kata Azmah yang membuat sang ayah memutuskan bergabung ke PDI-P saat itu. 

"Almarhum itu dahulunya sudah dua tahun berpikir untuk masuk ke PDI-P dan meminta izin ke ibu beliau yang sekarang masih ada umur 96 tahun," ujar Azmah saat Safari Kebangsaan PDI-P ke 7 di Kabupaten Bogor, Sabtu 9 Februari 2019.

"Alhamdulillah Yusuf Supendi memang ingin masuk PDI-P, lebih baik berjuang di kandang banteng dari pada berjuang di kandang sapi, tapi harus masuk Sukamiskin,"  lanjutnya.

Azmah juga menjelaskan, kalau PDI-P itu hebat karena ada masjid yang dibangun di kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP). Hal itu menunjukkan kalau PDI-P bukan anti Islam.

"Jadi apa yang tidak benar itu harus diluruskan. Suatu kebobrokan harus dihapuskan dan harus dibenarkan," tambahnya.

Sementara itu Basarah mengatakan, intinya Almarhum Yusuf Supendi masuk ke PDI-P melihat lebih dekat dan mendalami ideologi partainya.

"Jadi Intinya Almarhum Ustad Yusuf Supendi masuk ke PDI-P melihat lebih  dekat mendalami ideologi PDI Perjuangan. Mendalami sikap politiknya, mendalami sikap sosialnya, melihat karier-karier PDIP," kata Basarah.

"Beliau sampai pada kesimpulan bahwa tuduhan PDIP sebagai partai yang dituduhkan partai komunis, partai anti Islam, partai kafir dan lain sebagainya tidak terbukti," sambungnya.
 

Kelompok tari yang membawakan tarian untuk mendukung PDIP (13/6). Sumber : Hendra Simbolon

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Wacana Pertemuan antar Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri akan segera dilaksanakan.

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2023