Ma'ruf Merasa Video Tentang 'Ahok Harus Dihabisi' Telah Dipotong

Cawapres nomor urut 01, Maruf Amin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Calon wakil presiden Ma'ruf Amin menanggapi video yang beredar di media sosial atas pernyatannya 'Ahok Sumber Konflik dan Harus Dihabisi'.

Wapres: Stunting Rugikan Negara Hingga Rp450 Triliun

Menurut dia, video itu telah dipotong. Awalnya, dia menceritakan, pernyataannya yang viral saat bertemu dengan para pemuka agama mengenai permintaan dukungan kepada Anies Baswedan menjadi calon presiden. 

"Nah, sekarang saya buka saja, beberapa ustaz waktu itu minta ajak saya untuk dukung Anies sebagai calon presiden. Dia berkata, itu bisa berhasil, ketika Anies mengalahkan Ahok di Jakarta. Begitu," kata Ma'ruf ketika dimintai tanggapan, saat berada di wilayah Garut, Jawa Barat, Kamis 4 April 2019.

Ahok Sebut Pertamina Bisa Tetap Untung Bila Tak Naikkan Harga BBM 2022

Ma'ruf menjelaskan, ajakan untuk mendukung Anies menjadi calon presiden ditolaknya, jika mengacu Pilkada DKI Jakarta. Ma'ruf melanjutkan, kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah selesai secara hukum.

Video yang beredar disebutnya telah dipangkas, sehingga menimbulkan persepsi lain. Ia menegaskan, saat itu ada upaya Jokowi dan Ahok untuk dikaitkan. 

Hasto dan Ahok Sampaikan Pesan Megawati untuk Politisi Muda

"Jadi, kenapa saya mengatakan begitu, karena memang pak Jokowi mau disamakan dengan Ahok. Ya, enngak bisa lah beda. Pak Jokowi bukan sumber konflik," kata dia.

"Akhirnya mereka beralih, dari mendukung Anies menjadi mendukung Prabowo, saya kira itu," tambahnya.

Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, Ma'ruf menyebut Ahok yang merupakan mantan gubernur DKI Jakarta sebagai sumber konflik. Kalimat itu, kemudian berlanjut, "Maka itu Ahok harus kita habisi. Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya." (asp)

Wapres Ma'ruf Amin di Asia International Water Week ke-2 di Labuan Bajo, NTT.

Wapres: Air Bersih Penentu Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Meski dunia di keliling air lebih dari 70 persen tapi ketersediaan air bersih untuk penduduk hanya sebesar 13 persen saja.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022