- VIVA.co.id/ Eduward Ambarita
VIVA – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengkritik sekelompok orang yang diduga menghasut rakyat dengan narasi kecurangan Pemilu 2019. Hasto memandang partisipasi para pemilih lebih dari 80 persen dan ini menunjukkan sistem demokrasi di Tanah Air semakin matang.
"Tetapi ada pihak-pihak yang coba mengingkari gerakan rakyat yang datang ke TPS sebagai pemegang kedaulatan sejati," kata Hasto saat menyampaikan sambutan dalam acara Mimbar Kebangsaan di kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta, Senin 20 Mei 2019.
Hasto mengatakan, sulit untuk membuktikan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif. Tuduhan dinilai tak berdasar karena opini konspirasi yang dibuat hanya diperuntukkan demi kepentingan politik kelompoknya.
"Ketika rakyat sudah menyampaikan secara bebas haknya untuk menentukan pemimpinnya, kemudian ada pihak-pihak yang mengganggu gerakan rakyat untuk memilih pemimpin terbaik dengan cara demokrasi yaitu pemilu. Maka mereka akan berhadapan dengan rakyat itu sendiri," katanya.
Hasto meyakini, pada puncaknya pengumuman rekapitulasi akan berjalan aman. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin itu menyarankan, agar jika tak terima hasil pemilu maka sebaiknya menempuh jalur hukum yang sudah dituangkan dalam undang-undang.
"Ketika ada pendukung pihak yang kalah menyatakan ketidakpuasannya, tetap bisa melalui Mahmakah Konstitusi. Bagi mereka yang tidak percaya pada hukum, bagi mereka yang tidak percaya pada kekuatan rakyat yang demokratis maka mereka saya sarankan mereka berpikir ulang," ujarnya.
Dalam kesempatan Mimbar Kebangsaan, turut hadir sejumlah kader seperti PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, Mindo Sianipar dan Abdullah Azwar Anas yang juga Bupati Banyuwangi. (ren)