Tokoh Papua Tegaskan Bendera Bintang Kejora Bukan Simbol Perlawanan

Seorang wanita mengenakan gelang bergambar Bintang Kejora.
Sumber :
  • VIVA/Banjir Ambarita

VIVA – Aksi protes warga Papua yang merebak di beberapa wilayah diwarnai pengibaran bendera Bintang Kejora yang diasumsikan sebagai keinginan warga Papua untuk merdeka. Bahkan, pengibaran juga dilakukan di depan Istana Negara, Jakarta.  Namun tokoh asal Papua, Freddy Numberi, membantah Bintang Kejora simbol perlawanan. 

PKB Jaring Banyak Tokoh di Klaten Jelang Pilkada 2024, Ada Pensiunan Polri

Menurut Freddy, yang juga bekas Gubernur Irian Jaya itu, bendera Bintang Kejora merupakan simbol kebudayaan.

"Orang selama ini melihat bahwa bendera itu bendera negara. Bukan, bukan bendera negara itu. Itu adalah bendera sebutannya bendera budaya," kata Freddy saat hadir pada pertemuan tokoh Papua di kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Jumat 30 Agustus 2019.

Kehidupan, Karier dan Karya Profesor Salim Said

Banyak orang, kata Freddy, salah kaprah terhadap bendera Bintang Kejora. Seolah-olah Bintang Kejora sebagai bentuk keinginan atau simbol bahwa masyarakat Papua menginginkan kemerdekaan atau pisah dari NKRI.

"Mana ada Belanda mau bikin Papua Merdeka. Mimpi itu," tegas mantan menteri itu.

Meninggal Dunia, Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Sebelumnya juga diketahui, pengibaran bendera 'Bintang Kejora' dilakukan oleh sekelompok mahasiswa asal Papua di di depan Istana Merdeka, Jakarta.

Mereka protes tindakan rasis oleh sekelompok orang terhadap mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu. 

Sebetulnya pun, pengibaran bendera Bintang Kejora dibebaskan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau dikenal Gus Dur. 

Gus Dur kala itu menganggap, Bintang Kejora bukanlah suatu ancaman, tapi lebih kepada sebuah lambang kebudayaan. Namun syarat pengibaran, bendera Bintang Kejora mesti dibawah bendera Merah Putih.

 
 

Ilustrasi menara bandara.

Pembangunan Bandara Bali Utara Ditarget Rampung Tahun 2026

Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di pesisir Kubutambahan Buleleng, mendapat dukungan dari sejumlah tokoh Puri atau tokoh Kerajaan karena untuk pemerataan pemb

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2024