- Dok. PAN.
VIVA - Sebanyak 35 ketua Dewan Pimpinan Daerah dan sekitar 30-an pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional, Jawa Tengah, menggelar pertemuan di Hotel Arkenso Semarang, Jumat, 27 Desember 2019. Acara tersebut juga dihadiri duet Mulfachri Harahap-Hanafi Rais.
Dalam kesempatan itu, Mulfachri menyatakan bahwa Jawa Tengah harus menjadi prioritas ke depan. Sebab, kursi perolehan yang asalnya delapan kursi pada Pileg 2014 menjadi nol kursi pada Pileg 2019.
“Ini harus menjadi perhatian penuh karena sesungguhnya Jawa Tengah memiliki potensi yang besar dalam perolehan suara, sebab Jawa Tengah memiliki sumber daya dan potensi yang besar asal dikelola dengan baik,” kata Mulfahri melalui siaran pers yang diterima VIVAnews.
Mulfachri juga menyoroti posisioning PAN di dalam perolehan Alat Kelengkapan DPR. Dia menyampaikan, sebagai partai yang menurun perolehan kursinya, PAN hanya mendapatkan satu ketua Komisi VIII, dan empat wakil ketua.
“Hal ini tentu merupakan hasil lobi dan komunikasi dalam peta politik yang tidak menguntungkan untuk PAN,” katanya.
Ditanya soal gagasan membangun partai ke depan oleh para ketua-ketua DPD, Mulfachri memaparkan bahwa dalam politik yang terpenting adalah komunikasi. Dengan komunikasi secara intensif baik di internal maupun eksternal partai, PAN dapat membuat konfigurasi politik yang dapat diperhitungkan.
“Restrukturisasi infrastruktur secara berjenjang sesegera mungkin setelah pelaksanaan kongres. Dalam waktu 8 bulan pembentukan DPW-DPW dan pada tahun kedua pembentukan DPD-DPD, tahun berikutnya DPC dan DPRt,” kata dia lagi.
Dengan mekanisme yang terukur, lanjutnya, PAN akan siap memiliki akar rumput dan dapat mempersiapkan pertarungan dalam pileg mendatang. Pengadministrasi menggunakan IT agar dapat terukur kekuatan partai juga pembagian otonomi pilkada dengan komposisi yang ideal dan mensejajarkan para ketua-ketua DPD dengan pimpinan lainnya di tingkatan yang sama.
Mulfachri menambahkan, jika terpilih nanti menjadi ketua umum, dia tidak memiliki keinginan untuk nyapres sebagaimana ketua umum PAN sebelumnya. Tetapi hanya ingin membesarkan partai bersama kader-kader PAN se-Indonesia.
Sementara itu, Hanafi Rais menilai Mulfachri adalah sosok yang apa adanya, tetapi tegas dalam prinsip-prinsip kedewanan. Selama menjadi ketua fraksi, kata dia, Bang Kimung, sapaan akrab Mulfachri, sangat tegas bersikap dalam keputusan perundang-undangan, namun tidak membuat pernyataan-pernyataan yang kontroversi dengan DPP.
“Bang Kimung mampu bersinergi dan tidak berkonflik jika ada perbedaan pendapat antara Fraksi dengan DPP,” kata Hanafi.
Siap dukung Mulfachri
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW PAN Jawa Tengah, Wahyu Kristianto, menyatakan dukungan penuh DPW dan 35 DPD untuk Mulfachri Harahap sebagai ketua umum PAN yang akan datang. Secara menyeluruh, DPW Jawa Tengah menyuarakan ketua umum PAN hanya satu periode.
“Hal ini sebagaimana yang digaungkan oleh caketum sebelumnya, dan menolak ketua umum berkelanjutan,” kata Wahyu.
Pernyataan ketua DPW disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Wahyu melanjutkan, ketua umum tidak boleh mencla-mencle dan berkhianat terhadap perkataannya sendiri yaitu dalam hal ketua umum hanya satu kali.
Sementara itu, seorang Ketua DPD dari Wonosobo, Taufik, mengaku beruntung dapat bertatap muka langsung dengan Mulfachri. Bahkan, Ketua DPD Klaten, Darmadi, bersaksi mengenai Mulfachri, bahwa ia seorang yang dapat dipercaya dan kemampuan leadership-nya sangat layak, dan mengajak kepada seluruh rekan sejawatnya ketua-ketua DPD untuk teguh dan tak ragu memilih Mulfachri sebagai ketua umum.
Di akhir pertemuan, Khafid, salah satu pengurus DPW Jateng, mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk membacakan Surat Al Fatihah dan mendoakan Mulfachri menjadi ketua umum PAN yang akan datang. “Insya Allah, Bang Kimung akan menjadi ketua umum pada kongres yang akan datang,” kata dia.
