DPR Lega Jokowi Minta Usut Kasus Brigadir J, Kalau Tidak Gelap

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman
Sumber :
  • tvOne/Jo Kenaru

VIVA Nasional – Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman mengapresiasi keberanian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mengungkap kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Termasuk, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut turun tangan mengawasi kasus ini.

Tiba di Bali Hari Ini, Elon Musk Bakal Luncurkan Starlink hingga Bertemu Jokowi 

Mungkin, kata dia, kematian Brigadir J tak terungkap jika proses pemakaman secara kedinasan dilakukan setelah jenazah tiba di Jambi. Memang, jenazah Brigadir J dimakamkan secara kedinasan setelah dilakukan proses ekshumasi atau autopsi ulang pada Rabu, 27 Juli 2022.

“Andaikan kasus ini almarhum dimakamkan secara kedinasan, kasus ini hilang begitu saja. Kalau dimakamkan secara kedinasan, maka kasus ini tidak pernah diungkapkan. Dari situlah mulainya,” kata Benny di Gedung DPR pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Atlet Panjat Tebing Indonesia Berjaya di Shanghai, Rocky Gerung: Terima Kasih Jokowi

Jokowi saat meluncurkan food estate Mangg di Gresik

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Menurut dia, Kapolri mungkin mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J. Karena, kata dia, mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo merupakan sahabat Kapolri.

Wartawan Istana Cerita Asam-Manis Ikuti Kegiatan Presiden di Era Soeharto-Jokowi, Lebih Enak Mana?

“Tentu mohon maaf, Pak Kapolri mungkin kesulitan. Pak Sambo adalah teman beliau, teman kita semua. Masuk akal. Kalau beliau bagaimana caranya ini. Manusiawi sekali,” ujarnya.

Makanya, Anggota Fraksi Partai Demokrat itu mengapresiasi keberanian Kapolri dalam mengungkap kasus ini. Namun, ia mengingatkan Kapolri jangan sampai ke depan Presiden Jokowi ikut turun tangan dalam persoalan hukum.

“Jangan sampai setiap ada masalah nanti Bapak Presiden yang turun tangan. Masa diminta terus datang ke Istana supaya jalankan itu. Untuk proses penegak hukum, itu mestinya tidak boleh. Di mana independensi, di mana otonomi aparat penegak hukum,” jelas dia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo RDP dengan Komisi III

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Cuma, Benny membayangkan jika Presiden Jokowi tidak meminta Kapolri untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J secara transparan dan usut tuntas. Kemungkinan, kata dia, kasus kematian Brigadir J tidak menemukan titik terang.

“Saya bersyukur juga untung Presiden Jokowi meminta ini. Kalau tidak, gelap kasus ini. Terima kasih banyak Pak Presiden, juga terima kasih Pak Kapolri dengan keberaniannya. Kalau beliau tidak berani, tidak mungkin kasus ini diungkap,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya