Isu Jegal Anies, PDIP ke Andi Arief: Nggah Usah Nuduh-nuduh

Ketua Bapilu DPP Demokrat Andi Arief
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA Politik - Elite PDI Perjuangan (PDIP) menanggapi santai pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Demokrat Andi Arief soal isu menjegal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju sebagai bakal capres 2024.

Ketua Bapilu DPP PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul meminta Andi Arief untuk membaca rule of the game aturan main dalam hal ini terkait Pemilu 2024.

“Kalau Pak Andi Ketua BP Pemilu (Bapilu) yang pertama dan paling utama dipelajari tentu sama dengan saya, yaitu membaca rule of the game. Rule of the game-nya dibaca aturan mainnya, dibaca,” kata Bambang Pacul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022.

Menurut dia, siapapun yang akan bertanding pasti akan membaca aturan main terlebih dahulu. Hal ini pun bagi yang akan maju ke Pemilu 2024.

Ketua DPR Puan Maharani dan Anies Baswedan tengah swa foto saat nonton Formula E

Photo :
  • Instagram Puan Maharani

Maka itu, Bambang menyampaikan upaya penjegalan sebagaimana dimaksudkan Andi bukanlah persoalan. Asal, itu sesuai dengan aturan main yang berlaku.

Rule-nya kayak apa? Jadi dijegal atau menjegal dan lain sebagainya itu selama rule-nya itu mendukung, thats is the game! Endak ada soal gitu loh," lanjutnya.

"Dan, nggak usah perlu nuduh-nuduh. Menurut saya sih begitu loh ya. Beliau ketua Bapilu, Bambang Pacul Ketua Pemenangan Pemilu, sama,” ujarnya.

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo Butuh Dukungan Rakyat dan Parpol untuk Wujudkan Janji Kampanye

Dia pun mengibaratkan ke awak media yang belajar jadi wartawan. Maka mesti paham aturan main jadi wartawan. Begitu juga yang merupakan anggota dewan yang harus paham tata tertib atau tatib.

“Jadi nggak perlu, kalau misalnya dalam rapat terjadi misalnya si a membantai si b dan sebagainya selama itu berada dalam rule-nya nggak ada soal. Oke?” kata Bambang Pacul menambahkan.

PKS Buka Peluang Koalisi dengan PDIP, Edy Rahmayadi Berpotensi Diusung jadi Cagub Sumut

Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto

Photo :
  • DPR RI

Sebelumnya, Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan ada upaya menjegal koalisi yang dukung Anies sebagai capres 2024. Upaya penjegalan itu disebut dilakukan ke koalisi agar Anies tak mendapat tiket Pilpres 2024.

Momen Megawati Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang di Pameran Butet

Andi awalnya menyebut Pilpres 2024 tidak adil jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut campur. Sebab, menurutnya, pihak penguasa bisa melakukan apapun untuk memuaskan hasrat kekuasaannya itu.

"Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan,” tulis Andi di akun Twitternya.

Lantas, Andi Arief menduga Jokowi bisa saja berlindung di balik pernyataan tidak mendukung salah satu capres. Meskipun dukung mendukung satu sosok merupakan hak pribadinya. 

"Pak Jokowi pasti akan bilang hak saya mendukung Ganjar Misalnya. Tetapi, jangan juga punya rencana menolak pencalonan @aniesbaswedan karena dianggap hak," ujarnya.

Andi kemudian menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut belum tentu sosok elektabilitas tinggi bakal dicapreskan partai. Menurutnya, yang berhak bicara begitu adalah pengambil keputusan di partai, bukanlah Presiden.

"Siapa yang paling berhak bicara calon dengan elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan? Bukan Presiden, tapi pengambil keputusan di partai," tutur Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya