Gibran Rakabuming dan Bima Arya Lebih Setuju Pilkada Langsung

Gibran Rakabuming dan Bima Arya
Sumber :
  • Antara

VIVA Politik – Wacana pilkada kembali dipilih oleh DPRD, belakangan ini mencuat. Walau masih sebatas usulan, tetapi banyak pihak yang menganggap pilkada langsung seperti yang sekarang ini, jauh lebih baik dibanding dikembalikan ke DPRD.

Wajahnya Terpampang di Baliho, Marshel Widianto Heboh Dikabarkan Maju Pilkada Tangsel

Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto kompak pilih pilkada langsung dengan melibatkan masyarakat menyusul munculnya wacana pilkada lewat DPRD.

"(Wacana pilkada lewat DPRD) kan belum pasti juga, nanti saja kalau sudah pasti," kata Gibran di Solo, Rabu, dikutip dari Antara.

Anggap UU Pilkada Tak Adil, Partai Buruh dan Partai Gelora Ajukan Gugatan ke MK

Meski demikian, jika disuruh memilih maka dia lebih suka dipilih langsung oleh warga karena yang menilai kinerja seorang kepala daerah adalah warga.

"Kalau suka sama saya ya dipilih, kalau tidak suka ya tidak dipilih. Ikut regulasi yang ada saja, kalau sekarang sudah cukup baik, cukup 'fair', dan cukup transparan," katanya.

PKB Belum Putuskan Dukung Putra Wapres Ma’ruf Amin dalam Pilkada Banten

Sementara itu, Bima Arya mengatakan wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD merupakan langkah mundur.

"Esensi demokrasi itu partisipasi, kalau partisipasi dibatasi itu bukan demokrasi. Dan yang diperlukan kita adalah perbaikan dan penyempurnaan, bukan pembatalan," katanya.

Ia mengatakan saat ini proses perbaikan dan penyempurnaan sudah terjadi dan berjalan cukup baik, di antaranya melalui aturan masa kampanye dan pilkada serentak untuk meminimalkan kebutuhan anggaran.

"Itu sudah dilakukan, sudah 'on the track', bukan malah balik lagi karena itu langkah mundur. Nanti malah jadi oligarki. Berpusat pada politik yang ditentukan oleh elite, nggak (tidak setuju)," katanya.

Ia memastikan tidak ada kepala daerah yang setuju dengan wacana tersebut.

"Saya kira Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) nggak setuju, ini langkah mundur," katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya