Imam Besar Masjid Istiqlal: Pemanfaatan Politik Identitas Nanti Akan Mereda pada Pemilu 2024

Sejumlah pimpinan majelis-majelis tinggi agama bersama Ketua KPU RI Hasyim Asyari dan anggota KPU RI Mochammad Afifuddin usai melakukan audiensi Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Tri Meilani Ameliya

VIVA Politik – Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menilai pemanfaatan politik identitas yang cukup masif dalam Pemilu 2019 akan berkurang pada Pemilu 2024.
 
"Insyaallah, kalau saya bayangkan, itu (pemanfaatan politik identitas) nanti akan mereda," ujar Nasaruddin kepada wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023, usai memimpin audiensi sejumlah pimpinan majelis-majelis tinggi agama terhadap KPU RI.
 
Menurut dia, pemanfaatan politik identitas, terutama terkait dengan agama dapat berkurang pada Pemilu 2024 karena pada saat ini masyarakat Indonesia memiliki kematangan dalam beragama dan berpolitik yang makin baik.

DKPP Ungkap Laporan Pelanggaran Pemilu 2024 Terbanyak dari Provinsi Papua

Ketua KPU RI Hasyim Asyari dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dalam audiensi beberapa pimpinan majelis-majelis tinggi agama terhadap KPU RI di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023.

Photo :
  • ANTARA/Tri Meilani Ameliya

PPP Klaim Suara Partai Hilang di Dapil Jatim, Pindah ke Partai Garuda
 
KPU Gandeng 8 Kantor Hukum Hadapi 297 Perkara Sengketa Pileg 2024
"Kematangan beragama, kematangan berpolitik masyarakat Indonesia, makin bagus. Coba saja lihat, berbeda partai politik, tetapi bisa makan bareng, bisa saling bayarin," ujarnya.

 
Nasaruddin Umar sebelumnya menyampaikan usai melakukan audiensi, sejumlah tokoh agama dari majelis-majelis tinggi agama dan KPU RI menyepakati kerja sama dalam mengupayakan agar penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak mengganggu harmoni atau kerukunan antarumat di Tanah Air.
 
"Ini sebuah tradisi baru yang akan kami lakukan, kerja sama majelis tinggi agama dengan KPU. Saya kira ini belum pernah dilakukan sebelumnya bagaimana supaya emosi keagamaan tidak dilibatkan terlalu jauh untuk memperjuangkan suatu kepentingan jangka pendek. Maksudnya, bagaimana supaya pesta demokrasi itu tidak mengganggu harmoni antarumat beragama," jelas dia.
 
Untuk menindaklanjuti kesepakatan kerja sama itu, Nasaruddin mengatakan ke depannya para pimpinan umat beragama akan memberikan arahan kepada anggota majelis-majelis agama di tingkat daerah agar mengajak masyarakat untuk tidak melibatkan emosi keagamaan dalam Pemilu 2024.

Dua siswa Sekolah Menengah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

 
"Jangan sampai nanti, hanya untuk kepentingan sesaat, melibatkan emosi keagamaan tidak pada tempatnya," kata Nasaruddin.
 
Di samping itu, lanjut dia, para tokoh agama juga akan bersedia membantu KPU untuk mengingatkan para peserta pemilu agar tidak memanfaatkan tempat ibadah sebagai sarana dalam berkampanye.

Nasaruddin juga mengajak seluruh pihak mengikuti pesta demokrasi tanpa mencederai persaudaraan antarumat. (ant)

Irman Gusman

Tak Sudi Dicoret KPU, Irman Gusman Ajukan Sengketa ke MK Minta Pileg DPD di Sumbar Diulang

Mantan Ketua DPD Irman Gusman mengajukan gugatan sengketa Pileg 2024 ke MK. Dia tak terima dicoret KPU dari Dapil Sumbar.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024