Peluang Duet Prabowo-Ganjar, Gerindra: Takdir Sejarah Kami Berbeda

Prabowo Subianto saat HUT Partai Gerindra ke-15
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik – Partai Gerindra masih terus ikhtiar memperjuangkan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Kini, muncul wacana Prabowo disandingkan dengan Ganjar Pranowo agar berduet.

Soal Isu Prabowo Tinggalkan Jokowi usai Dilantik Jadi Presiden, Pengamat: Adu Domba

Namun, Gerindra menilai peluang Prabowo duet dengan Ganjar belum terbuka meski ada kemungkinan. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburrokhman dalam webinar bertajuk ‘Suara Sumbang di Kandang Banteng, Prabowo Untung atau Buntung?’ yang digelar Jumat, 26 Mei 2023. 

Menurut dia, kemungkinan saat ini Prabowo dan Ganjar dalam posisi berbeda yang artinya tidak dalam satu paket pencalonan. Ia bilang hal itu mungkin jadi takdir sejarah.

Sapu Bersih! Airin Ngelamar Jadi Bakal Cagub Banten ke 4 Parpol

“Mungkin ya, mungkin ini takdir sejarah bahwa ada berapa titik kami harus berbeda posisi dulu gitu lho. Secara teknis, tidak maju dalam satu paket pencalonan. Kurang lebih begitu,” kata Habiburrokhman. 

Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman

Photo :
  • DPR RI
Sosok Cawagub dari Kaum Religius Jadi Pendamping Ideal Sudaryono di Pilgub Jateng

Meski demikian, dia mengatakan, pihaknya sangat menghormati PDIP yang notabene partai besar dengan perolehan suara sangat signifikan di Pemilu 2019. Sebab, PDIP satu-satunya parpol yang tak perlu berkoalisi dalam mengusung pasangan capres dan cawapres.

PDIP secara ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) sudah mampu mengusung capres-cawapres di 2024.

“Sehingga kami tidak pantas juga menawarkan kepada PDIP posisi cawapres,” kata Anggota Komisi III DPR RI fraksi Gerindra ini. 

Menurut Habiburrokhman, dalam konteks fatsun politik pihaknya merasa kurang pas. Ia menekankan Gerindra segan jika harus berkoalisi menggandeng Ganjar sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024. 

“Dalam konteks fastun yaa agak-agak kurang pas gimana ya, kan sahabat-sahabat kami itu partai terbesar (PDIP) bisa mengajukan sendiri. Lho kok kita tawarkan posisi cawapres?” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya