Cak Imin Disebut Faktor Penentu Kemenangan Pilpres 2024, Eep Ungkap Analisisnya

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di KPU.
Sumber :
  • Twitter @cakimiNOW

Yogyakarta – Ketua Umum Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin dinilai oleh PolMark Research Center akan menjadi faktor penentu kemenangan di Pilpres 2024.

Golkar Harus Cari Habibie Baru bila Ingin Menang Absolut pada Pemilu 2029, Menurut Pengamat

CEO PolMark Research Center Eep Saefulloh Fatah menyebut sosok Cak Imin yang akan menjadi penentu di Pilpres 2024 ini berdasarkan dari hasil survei yang dilakukan oleh lembaganya.

Eep menerangkan jika dari hasil Survei PolMark Research Center di 78 Dapil DPR RI se-Indonesia, kecuali 6 provinsi di pulau Papua dengan 62.480 responden yang diambil dengan metode multistages random sampling diketahui sosok Cak Imin memiliki elektabilitas yang cukup besar mencapai angka 5 persen.

Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat

"Gus Imin secara nasional memiliki elektabilitas cukup signifikan, mendekati 5 persen. Ada dalam jajaran lima besar bakal kandidat Pilpres 2024," kata Eep saat diskusi bertajuk ”Pemilu 2024: Tantangan Repolitisasi dan Menakar Kepemimpinan” di UGM, Senin 5 Juni 2023.

"Jika Gus Imin memainkan langkah political marketing yang tepat dan layak, ia berpotensi menjadi penentu. Inilah yang disebut sebagai Faktor Gus Imin," tutur Eep.

Kontestasi Tak Hanya Berebut Kursi dan Dibagi-bagi, Alasan Ganjar Tak Mau Gabung Pemerintah

CEO

Photo :
  • 1486412

Selain menjadi penentu dalam Pilpres 2024, Cak Imin juga dinilai akan mampu meningkatkan capaian suara PKB secara signifikan di Pileg 2024.

"Dari survei PolMark Research Center dengan data agregat 78 Survei Dapil yang sama, PKB berpotensi meraih tiga sukses di Pileg 2024," ungkap Eep.

"PKB di Pileg 2024 berdasarkan data agregat 78 Survei Dapil yang sama berpotensi mencapai tiga sukses sekaligus yaitu memperluas sebaran suaranya melanjutkan gejala Pileg 2019, memperbesar raihan suara di banyak Dapil, dan meningkatkan secara signifikan jumlah kursi DPR RI," ungkap Eep.

Sedangkan, Wakil Rektor III UGM Arie Sujito menerangkan dalam memilih pemimpin adalah keputusan krusial yang tidak bisa disepelekan. Bukan perihal hanya bertumpu pada popularitas calon, atau sekadar calon yang mampu membeli suara dengan uang.

Arie Sujito menambahkan calon pemimpin yang seharusnya adalah dia yang nantinya bisa mewujudkan ide dan gagasannya untuk mengurai masalah bangsa, bukan sebaliknya justru melahirkan masalah bangsa.

“Atas dasar itu maka kita perlu melakukan penyadaran kepada publik betapa strategisnya pemilu melalui proses repolitisasi, karena merepolitisasi demokrasi artinya mendorong agar politik difungsikan dengan benar dan dengan dasar nilai serta tidak sekadar menjalani secara dangkal apalagi sekadar agenda rutin tanpa makna," terang Sosiolog UGM ini.

Sebelumnya, PolMark Research Center merilis riset terbarunya terkait elektabilitas figur bakal capres  2024. Temuan survei PolMark melaporkan elektabilitas Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tembus lima besar. 

Founder PolMark, Eep Saefulloh Fatah menjelaskan survei yang dilakukan pihaknya untuk mengetahui peta kompetisi para kandidat dalam Pilpres 2024. 

Dia menyebut untuk elektabilitas posisi tiga besar masih didominasi tiga figur yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 22, persen, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 17,4 persen, dan eks Gubernur DKI Anies Baswedan 13,9 persen.   

"Menyusul kemudian Ridwan Kamil di posisi keempat dengan tingkat elektabilitas 5,2%,” kata Eep di Jakarta, Kamis, 30 Maret 2023. 

Namun, menurut dia yang menarik munculnya nama Cak Imin di posisi lima besar dengan elektabilitas 4,8 persen. 

ia mengatakan tingkat elektabilitas Cak Imin mampu mengalahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 2 persen, Ketua DPR Puan Maharani 1,7 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY 1,7 persen. 

Setelah AHY, ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1,3 persen, eks Panglima TNI Andika Perkasa 1,1 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1 persen, eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan 0,9 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 0,7 persen dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan 0,2 persen. 

Eep bilang keberadaan Cak Imin di posisi lima besar menarik. Alasannya. karena selama ini, Wakil Ketua DPR itu selalu ada di posisi bawah. Bahkan, kata dia, Cak Imin juga kerap tak muncul di survei. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya