Butet Sindir Capres Pandir Dipantau KPK, Demokrat: Banyak Budayawan Penjilat Kekuasaan

AHY bersama Hamdan Zoelva serta elite DPP Demokrat.
Sumber :
  • Twitter @AgusYudhoyono

Jakarta - Elite Demokrat melalui Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief angkat bicara ihwal monolog yang dibawakan Budayawan Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa dalam puncak peringatan Bulan Bung Karno di GBK, Sabtu, 24 Juni 2023. Puncak peringatan Bulan Bung Karno itu diinisiasi PDI Perjuangan (PDIP).

Catatan KPK untuk Program Makan Siang Gratis di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Butet dalam monolognya sempat menyindir figur yang diteropong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia juga menyinggung masalah banjir, hingga perubahan.

Ganjar Pranowo dapat lukisan dari Butet Kartaradjasa.

Photo :
  • VIVA/Cahyo Edi
Dipanggil KPK Pekan Depan, Segini Harta Kekayaan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta

Andi menilai bahasa yang digunakan Butet tidak lugas menyindir sosok capres tersebut. Dia pun berkaca soal Budayawan penjilat di masa Orba.  

“Zaman akhir Orde Baru banyak intelektual dan budayawan yang menjilat kekuasaan. Itu sering terjadi di setiap rezim. Apakah Butet masuk dalam kategori budayawan tukang, kita lihat nanti. Salah satu ciri budayawan tukang adalah takut dengan perubahan. Fenomena budayawan tukang," kata Andi Arief kepada wartawan.

PDIP Akui Terus Jalin Komunikasi dengan Parpol Lain untuk Pilgub Jakarta 2024

Diketahui, Partai Demokrat bersama Nasdem dan PKS merupakan anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang saat ini mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.

Sebelumnya, Butet bermonolog dalam puncak perayaan Bulan Bung Karno yang digelar PDIP di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu, 24 Juni 2023.

Dalam monolognya, Butet menyinggung banyak hal. Salah satunya, dia membahas orang yang pandir. Diawali dengan pantun, Butet kemudian menyinggung soal sosok yang sedang dipantau oleh KPK, tapi mengaku sedang dijegal.

"Ya, begitulah kalau otaknya pandir. Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal," kata Butet.

"Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lah kok koar-koar mau dijegal," sambung dia.

Monolog Butet kemudian loncat membahas calon presiden jagoan Presiden Jokowi. Menurut Butet, capres pilihan Jokowi adalah berambut putih dan pekerja keras.

"Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih, gigih bekerja sampai jungkir balik," ujarnya.

Butet juga mengatakan Indonesia akan bersedih jika presiden terpilih adalah tukang culik. Apalagi, kata dia, menang dengan modal politik transaksional.

"Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik,” kata dia.

"Ini yang terakhir, cucu komodo mengkerek kadal. Tak lezat digulai walaupun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuma transaksional, dijamin bukan tauladan," imbuh Butet.

 

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo melalui DPC PDIP Solo, sabtu, 18 Mei 2024.

Ingin Naik Kasta, Wakil Gibran Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mendaftar menjadi bakal calon Wali Kota Solo melalui PDIP pada hari ini.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024