Jika Jadi Presiden 2024, Prabowo Siap Lanjutkan Pembangunan IKN karena Amanat UU
- VIVA.co.id/Supriadi Maud
Makassar - Bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto menyampaikan komitmen siap melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) jika terpilih menjadi sebagai Presiden RI di 2024. Menurut dia, pembangunan IKN mesti dituntaskan.
Prabowo bilang demikian karena IKN sudah tertuang dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
"Terkait IKN kita pasti lanjutkan. Kan sudah menjadi undang-undang, " kata Prabowo usai menghadiri Rakernas APEKSI di Kota Makassar, Kamis 13 Juli 2023.
Bakal calon presiden Prabowo Subianto di Rakernas APEKSI 2023
- Kominfo Makassar
Dia menyebut, pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini sudah benar. Dengan demikian, Prabowo bertekad akan melanjutkan itu jika dirinya diberi mandat sebagai RI-1 masyarakat Indonesia.
"Strategi pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Pak Joko Widodo sudah benar. Dan, saya bertekad, seandainya saya menerima mandat dari rakyat saya akan teruskan strategi yang sudah benar ini," ujar eks Menteri Pertahanan tersebut.
Lebih lanjut, dia menambahkan, pembangunan yang sudah dikerjakan sebelumnya harus dilanjutkan oleh penerusnya. Sebab, pembangunan di Indonesia tak boleh berhenti di akhir masa jabatan presiden.
"Saudara-saudara sekalian pembangunan bangsa bukan dilaksanakan per lima tahun, bukan dilaksanakan persepuluh tahun, nation building adalah per generasi," tuturnya.
Sekedar diketahui, Prabowo menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain Prabowo, APEKSI juga mengundang dua bacapres lainnya yaitu eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ketiga bakal calon Presiden itu diundang untuk menyampaikan gagasannya dan mendengarkan gagasan dari seluruh wali kota se-Indonesia.
Projo Curiga PDIP Pakai Taktik Politik Belah Bambu: Ada Upaya Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
Projo yakin taktik PDIP itu gagal karena Prabowo dan Jokowi tak bisa dipisahkan.
