Luhut Ogah dengan Narasi Perubahan, Anies: Tak Mungkin Hanya Keberlanjutan Saja

Bakal capres Anies Baswedan.
Sumber :
  • YouTube Karni Ilyas Club

Jakarta - Bakal calon presiden atau bacapres Anies Baswedan menanggapi pernyataan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang protes terhadap narasi perubahan. Luhut beberapa kali menyinggung pro perubahan seperti 'apa yang mau diubah'.

Anies Beri Tanggapan Begini atas Pernyataan Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic'

Anies merespons hal itu dengan bicara pengalamannya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Menurut dia, jika bicara yang belum terjadi maka tak akan bisa menyertakan bukti.

"Dan, kalau bicara itu bang, saya malah mau gunakan Jakarta sebagai contoh. Bicara besok itu kan soal akan ya. Akan ini, akan ini, akan ini. Begitu ya. Yang mengatakan belum bawa bukti, yang menentang juga nggak perlu bawa bukti," kata Anies dalam Karni Ilyas Club yang dikutip pada Minggu malam, 30 Juli 2023.

Didatangi Warga Diminta Maju Lagi di Pilgub DKI, Anies Jawab "Izinkan Berpikir Sejenak"

Dia menceritakan Gubernur DKI sejak era Sutiyoso dilanjutkan Fauzi Bowo. Lalu, ada Jokowi yang dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat kemudian Anies.

"Kita ambil dari Pak Jokowi saja. Apa yang beliau kerjakan di sini terkait kampung-kampung misalnya.Itu kan terkait dengan rakyat kebanyakan itu," jelas Anies.

Anies: Pakemnya yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet

Bacapres Anies Baswedan.

Photo :
  • YouTube tvOne

Anies bilang Jokowi saat jabat Gubernur DKI punya orientasi membuat kampung-kampung itu sehat, baik, tidak kumuh. Kemudian, konsep itu tidak dihilangkan.

"Sekarang boleh dilihat di antara gubernur yang menggantikan mana yang paling sama dengan dikerjakan oleh Pak Jokowi," tutur Anies.

Menurut dia, kampung-kampung di era Jokowi terfasilitasi dan terlindungi. Tapi, kata Anies, sesudah Jokowi tak menjabat, warga kampung itu menghadapi kekhawatiran yang terus menerus.

"Kemudian, ketika kami bertugas, saya bereskan lagi itu kampung-kampung," sebut eks Mendikbud tersebut.

Dia mengatakan, setiap ada pergantian fase kepemimpinan maka selalu akan ada yang disebut sebagai keberlanjutan dan perubahan.

"Tidak mungkin hanya keberlanjutan saja. Tidak mungkin hanya perubahan saja, gak mungkin," lanjut Anies.

"Dan, yang baik, bermanfaat pasti diteruskan. Pasti diteruskan. Kalau tidak diteruskan malah muncul masalah nanti. Justru itu harus diteruskan," ujar Anies.

Bagi dia, jika program pemerintah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat maka akan diteruskan. Hal itu disertai dengan memenuhi unsur keadilan.

Kemudian, Anies menyoroti aspek menajemen tata kelola yang perlu diperbaiki dengan perencanaan dimatangkan. Caranya dengan menyertakan feasibility study atau studi kelayakan sehingga program pemerintah saat dilaksanakan memiliki dasar yang kuat.

"Agar uang rakyat yang dipakai untuk menjalankan proyek-proyek ini, baik uang rakyat yang langsung dipakai atau uang rakyat yang dipakai untuk membayar utangnya," tuturnya.

Dia bilang dengan alokasi benar karena berdasarkan studi kelayakan.

"Jadi, kami melihat ke depan, bahwa studi kelayakan itu memang tuntas menjadi dasar sehingga program itu dengan sendirinya berjalan jangka panjang," ujarnya.

Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya berulang kali menyinggung pihak yang mau membuat perubahan. Bagi Luhut saat ini hanya perlu perbaikan dan dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang.

Bahkan, Luhut juga sempat bilang agar capres yang akan datang agar tak ada bicara perubahan. Lalu, dalam kesempatan berbeda, ia juga mempertanyakan gagasan perubahan. Ia mengaku tak setuju.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya