Haris Azhar: Saya Justru Menikmati Situasi yang Rocky Gerung Ciptakan

Aktivis dan praktisi hukum Haris Azhar dalam Catatan Demokrasi tvOne.
Sumber :
  • YouTube Catatan Demokrasi tvOne

Jakarta - Polemik pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden RI Jokowi menuai pro dan kontra. Dari kubu yang pro terhadap Rocky memberikan pembelaan.

Prabowo-Gibran Menang, Relawan: Program Harus Jalan dan Sampai ke Masyarakat

Aktivis sekaligus praktisi hukum Haris Azhar dalam Catatan Demokrasi tvOne menyampaikan pandangannya. Dia mengawali paparannya dengan berikan beberapa contoh.

Haris menceritakan dengan perumpamaan ada orang Malaysia datang ke Indonesia. Kata dia, orang Malaysia itu bisa saja ditangkap hanya karena kalimat bahasa versinya.

Gowes Sepeda Kayu di Bundaran HI, Jokowi Jadi Buruan Swafoto Pengunjung CFD

"Kalau ditanya, cik mau kemana, mau pusing-pusing. Nah kan, masuk berita bohong gak itu? Buat kita pusing itu sakit, kalau dia pusing-pusing itu jalan-jalan," kata Haris dikutip VIVA pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Menurut dia, jangan kan standar moral dan budaya, bahasa setiap per menit saat ketemu orang berbeda, bisa berbeda pula. Ia mengatakan demikian karena dengan mengumpamakan ceritanya yang punya temen seoarang Papua.

Jokowi: Indonesia Bisa Produksi 1,6 Juta Motor Listrik, tapi Baru 100 Ribu Unit

"Saya suka telepon teman saya orang Papua. Nah, SPOK saya berubah. K dulu, baru S. Jadi, ada kontekstualisasi gitu," tutur Haris.

"Nah, itu juga jadi bagian dari budaya. Bagaimana kita menghormati teman kita yang beda budaya dan beda cara bicara dan lain-lain," lanjutnya.

Haris Azhar (kanan) dan Prof Henri Subiakto

Photo :
  • YouTube Catatan Demokrasi tvOne

Lalu, Haris mengaku menikmati diskusi karena polemik Rocky yang melontarkan kata bajing** tol** dengan maksud mengkritik Presiden Jokowi. Bagi dia, memang bangsa Indonesia perlu ada seribu perdebatan seperti terkait Rocky.

"Jadi, kalau ada kutipan, ada video bahwa Rocky bilang saya ingin menghidupkan nalar kita untuk berdebat, saya menikmati," tutur Haris.

Dia mengatakan demikian karena perdebatan itu muncul dari sejumlah pihak yang beda partai. Ada juga yang bukan politikus tapi muncul dan bersuara lantang soal Rocky.

"Menurut saya ini gak ada masalah. Tapi, gara-gara Rocky, kita muncul semua, percikan-percikan, kecermelangan tadi itu," ujarnya.

Pun, dia mengaku tak setuju dengan pihak yang kontra lalu menyudutkan Rocky. Haris menyinggung politikus Nasdem Irma Suryani yang termasuk berseberangan dengan Rocky.

"Dan, artinya begini saya menikmati ini semua. Dan, ini sebetulnya yang diharapkan Rocky. Bagaimana tadi membantah bajing** tol** tadi itu," tutur Haris.

Dia menuturkan kembali bahwa dirinya justru menikmati dari polemik Rocky. Dalam negara demokrasi memang perlu ada perdebatan.

"Nah, jadi menurut saya. Saya justru menikmati karena kalau semua terlalu bersatu padu, bersatu merdu, ya bukan Catatan Demokrasi," kata Haris.

Bagi Haris, polemik ini muncul karena kecerdasan Rocky yang mengaktifkan berbagai elemen masyarakat berpikir.

"Kan saya sudah bilang. Menurut saya ini kecerdasan Rocky mengaktifkan cara berpikir kita sebagai kelompok masyarakat kelas menengah untuk mendiskusikan," tutur Haris.

Penjelasan Haris itu pun sempat disanggah Prof Henri Subiakto yang juga jadi pembicara di Catatan Demokrasi tvOne. Dia menekankan debat diskusi itu bisa membuat orang dewasa dan hebat dalam pikiran.

Henri menyindir bukan seperti gaya komunikasi Rocky yang cenderung memprovokasi orang lain dengan kalimat bohong.

Haris menimpali Henri dengan memintanya beri kesempatan untuk berbicara. Ia menyinggung kapasitas Henri yang notabene ahli komunikasi.

"Anda kan ahli komunikasi. Bahasa itu setiap katanya selain punya arti, dia juga punya simbol. Lalu, yang kedua ada konteks penggunanya," ujar Haris.

Lalu, dia menuturkan statusnya yang merupakan terdakwa dugaan kasus pencemaran nama baik. Ia bilang kasus yang menjeratnya membuat dirinya mempelajari soal linguistik.

"Saya bukan ahli linguistik, tapi gara-gara saya dijadikan terdakwa, bisa dibilang saya lebih ahli linguistik. Tapi, bukan benar-benar ahli," ujarnya.

Dia menekankan pernyataan Rocky tentu ada konteks dan runutannya. Haris tak menampik dirinya membela Rocky.

"Bahwa Anda mau bilang saya belain Rocky, iya, dia teman saya. Saya banyak belajar sama dia, dia banyak tanya sama saya, saya juga banyak tanya sama dia," tuturnya.

Penjelasan Haris itu sempat dikritik politikus PDIP Deddy Sitorus dan Henri. Deddy menyebut ada masalah besar efek dari omongan Rocky yang dianggapnya menghina Jokowi.

Bagi Deddy, pernyataan Rocky ada titik krusial karena mengajak massa buruh untuk mencari gara-gara. Ia menyebut itu problem dan cenderung menghasut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya