Cak Imin hingga Budiman Sudjatmiko Diprediksi Masuk Bursa Cawapres Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat di KPU.
Sumber :
  • Twitter Partai Gerindra @Gerindra

Jakarta - Nama bursa bakal calon wakil presiden atau cawapres pendamping untuk Prabowo Subianto belum jelas dan masih tanda tanya. Beberapa figur sempat disorot namun belum juga ada deklarasi resmi dari Prabowo dan calon partai koalisi.

Bupati Grobogan Doakan Cagub Jateng Sudaryono Sukses: Beliau Putera Daerah Terbaik

Pengamat politik Ujang Komaruddin menganalisa setidaknya ada 3 figur yang potensial jadi pendamping Prabowo. Ia menyebut tiga nama itu mulai dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga politikus PDIP Budiman Sudjatmiko.

Bagi Ujang, Cak Imin punya potensi karena sejak lama namanya sudah masuk bursa cawapres Prabowo.

Eks Panglima GAM Klaim Tolak Tawaran Prabowo Jadi Menteri: Saya Gubernur Saja

"Cak Imin karena dia PKB nya sudah koalisi dengan Gerindra. Kalau nggak dipilih jadi cawapresnya kan bisa lari dia, dan Prabowo kan tidak cukup 20 persen. Cak Imin punya potensi," kata Ujang, Selasa, 8 Agustus 2023.

Lalu, dia menyebut nama lain adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Tapi, kelemahan Erick agak sulit dari dukungan partai.

Luhut Tolak Jadi Menteri Prabowo, Tapi Siap Jadi Penasihat

"Maka kalau Erick Thohir maju pastikan PKB nya tetap di Gerindra. Saya sih melihat kans di 2 orang itu," lanjut Ujang.

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan polItikus PDIP Budiman Sudjatmiko.

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Ujang menurutkan baik Cak Imin dan Erick punya plus minus. Untuk Cak Imin status sebagai Ketum PKB dengan basis massa Nahdlatul Ulama (NU).

"Plusnya Cak Imin ya dia Ketum PKB, basis massa NU, massa di Jawa Timur jumlah pemilih terbanyak kedua di Indonesia. Minusnya isu-isu permasalahan di masa lalu," ujar Ujang.

Kemudian, Erick juga dinilai punya modal kekuatan finansial. "Dia juga dari menteri dan didukung PBNU jadi Cawapres, kekurangannya ya sama akan diserang soal menggunakan BUMN sebagai kampanye terselubung," ucapnya.

Pun, ia menambahkan kelebiha Cak Imin yaitu PKB sebagai rekan Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Kata dia, Cak Imin diangap satu-satunya pemegang 'golden ticket' cawapres Prabowo.

Menurut dia, Gerindra juga menyerahkan kepada Cak Imin terkait tiket tersebut akan digunakan untuk diri sendiri atau menyerahkannya kepada pihak lain.

Ujang menyoroti nama ketiga yang belakangan muncul adalah Budiman Sudjatmiko. Figur politikus PDIP itu mencuat pasca muncul setelah menemui Prabowo di kediamannya, Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Juli 2023.

Dia mengatakan untuk Budiman punya keunggulan dalam rekam jejaknya sebagai aktivis.

"Budiman, dia kelebihannya adalah aktivis. Kekurangannya dia kan di PDIP takutnya PDIP nggak mendukung," tutur Ujang.

Sementara, pengamat politik Hariqo Wibowo menilai Budiman punya kans sebagai cawapres Prabowo. Dia menyebut jika terealisasi, duet Prabowo dan Budiman dengan rekam jejak keduanya bisa menjadi pasangan pemersatu bangsa.

"Prabowo dan Budiman itu pasangan pemersatu, karena Prabowo berlatar belakang prajurit yang loyal pada NKRI dan Budiman berlatar belakang aktivis yang vokal," tuturnya.

Ia menilai duet Prabowo-Budiman seperti sosok Soekarno-Hatta.

"Iya seperti Soekarno kan kontroversial, tapi bersama Hatta dianggap bisa menjadi pemersatu," sebutnya.

Namun, ia tak menafikan Budiman punya kendala dari dukungan partai. Sebab, Gerindra masih butuh dukungan partai lain agar bisa mengusung pasangan capres dan cawapres.

"Kan syaratnya diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya