Banyak Diam, Pengamat Analisa Peluang Muhadjir Effendy jadi Cawapres 2024

Salahudin, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang
Sumber :

Jakarta – Sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, punya elektabilitas dan digadang-gadang potensial menjadi calon wakil presiden atau cawapres di Pilpres 2024.

PDIP Ingin Lanjutkan Kerja Sama dengan PPP dan Hanura di Pilkada 2024

Nama-nama seperti Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Belakangan juga muncul nama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Muhadjir Effendy.

Pengamat politik, Salahudin, menilai seperti sosok Mahfud MD, selama ini tampil di panggung politik. Terutama membongkar beberapa kasus yang menyedot perhatian publik seperti kasus Ferdy Sambo hingga Ponpes Al Zaytun. Menurutnya, terbangun kesan bahwa Mahfud MD sebagai pembela rakyat.

Jadi Sorotan Media Asing, Erick Thohir Tegaskan Timnas Indonesia Akan Terus Terbang Tinggi

"Namun dalam hal Mahfud MD, Jokowi tidak nampak menyatakan diri mendorong Mahfud MD sebagai cawapres dari capres mana. Jokowi sengaja membiarkan Mahfud MD berperan secara natural dalam banyak hal," jelas pengajar Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Erick Thohir menurut Salahudin, bisa saja didorong untuk maju dan menjadi pendamping Prabowo Subianto. Sedangkan Sandiaga Uno yang digadang-gadang menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo, juga diberi kesempatan untuk bisa meraih dukungan publik.

Hasto Klaim PDIP Bakal Move On dari Pilpres untuk Hadapi Pilkada 2024

"Prinsipnya, Jokowi berpolitik bagaimana ia memastikan program strategisnya berkelanjutan pada periode Presiden pemenang Pilpres 2024," katanya.

Peluang Muhadjir Effendy

Muhadjir Effendy, Menko PMK

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Nama Menko PMK Muhadjir Effendy, juga sempat mencuat sebagai cawapres alternatif. Selain sebagai tokoh agama, Muhadjir dianggap layak. PAN hingga PDIP sempat menyebut nama Muhadjir yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhamamdiyah itu, sebagai salah satu bakal kandidat cawapres.

"Muhadjir Effendy tidak terlalu serius menanggapi wacana tersebut, ia nampak fokus pada tugas kementerian nya. Tentu sikap demikian adalah bagian dari politik Muhadjir," kata Salahudin.

Menurut dia, keengganan Muhadjir berspekulasi menjawab soal dukungan untuk menjadi cawapres, adalah bagian dari politik. Apalagi, dia bukan sebagai seorang kader partai tetapi dari kalangan profesional.

"Artinya Muhadjir sedang menunjukkan bahwa ia adalah sosok profesional yang patut dipertimbangkan sebagai cawapres. Tentu, karena Muhadjir bagian dari kabinet Jokowi, Ia juga menjadi bagian dari kekuatan politik Jokowi," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya