Ketua DPD RI: Pemilu Presiden Langsung Melahirkan Politik Kosmetik yang Mahal

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti di Sidang Tahunan 2023
Sumber :
  • TV Parlemen

Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, LaNyalla Mahmud Mattaliti mengatakan pemilihan umum presiden atau Pilpres secara langsung yang sekarang diadopsi dalam sistem politik di Indonesia, merupakan praktik demokrasi kosmetik berbiaya mahal dan merusak persatuan bangsa.

PPP Bakal Gelar Rapimnas Tentukan Arah Politik, Berani Gak jadi Oposisi Prabowo?

Demikian disampaikan LaNyalla saat menyampaikan pidato pengantar sidang bersama DPR-DPD RI tahun 2023, jelang peringatan HUT RI ke-78 di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023. 

LaNyalla menyerukan untuk menghentikan kontestasi politik yang semata-mata ingin sukses meraih kekuasaan dengan cara liberal. Karena telah menjadikan kehidupan bangsa kita kehilangan kehormatan, etika, rasa dan jiwa nasionalisme serta patriotisme. 

Mardiono Akui Bakal Segera Temui Prabowo: Sedang Kita Atur Waktu

"Pemilihan Presiden secara langsung yang kita adopsi begitu saja, telah terbukti melahirkan politik kosmetik yang mahal dan merusak kohesi  bangsa. Karena batu uji yang kita jalankan dalam mencari pemimpin nasional adalah popularitas yang bisa di-fabrikasi," kata LaNyalla

Begitu pula dengan elektabilitas calon yang bisa digiring melalui angka-angka survei. Lalu disebarluaskan oleh para buzzer di media sosial dengan narasi-narasi saling hujat atau puja-puji buta. "Dan pada akhirnya, rakyat  pemilih disodori oleh realita yang dibentuk sedemikian rupa," ujarnya

Partai Gelora Tak Sudi Jika PKS Gabung Prabowo, Begini Penjelasan Fahri Hamzah

Menurutnya, Indonesia punya pekerjaan yang lebih besar, lebih penting dan lebih  mendesak, daripada disibukkan oleh hiruk-pikuk dan biaya mahal  demokrasi ala Barat. Indonesia harus menyiapkan diri menyongsong Indonesia Emas, dalam menghadapi ledakan demografi penduduk usia produktif. 

"Presiden harus mendapat dukungan penuh dari semua elemen bangsa. Sehingga percepatan terwujudnya cita-cita negara ini menjadi tekad bersama, seperti yang pernah kita nyatakan dalam mempertahankan  kemerdekaan bangsa," ujar LaNyalla

"Karena itu, semoga momentum Peringatan Kemerdekaan Indonesia  kali ini, dapat membangun kesadaran kolektif bangsa Indonesia, untuk  kembali kepada Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa secara utuh," sambungnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya