Merasa Dikhianati, Demokrat Sindir Etika Politik Anies: Bagaimana Kalau jadi Presiden

Herman Khaeron
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta – Partai Demokrat meluapkan kekecewaannya terhadap etika politik Nasdem dan Anies Baswedan selaku capres. Ini terkait sikap Nasdem dan Anies yang tiba-tiba menyetujui Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapres, tanpa ada pembicaraan dan pemberitahuan.

Masih Dibutuhkan Bangsa, Jokowi Disarankan Masuk Partai usai Pensiun Jadi Presiden

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyinggung komitmen Anies. Dia mempertanyakan, bagaimana jika nanti Anies menjadi Presiden, sedangkan komitmen ini saja dilanggar.

"Melihat kejadian-kejadian seperti ini menjadi aneh. Bagaimana nanti kalau sudah berjalan koalisi ini memimpin negara. Bagaimana kalau nanti Presiden ini menjadi pimpinan negara. Komit saja tidak, dan bahkan dalam memutuskan sesuatu mengutus utusannya. Kenapa tidak secara gantlemen datang dan menyampaikannya. Apa yang terjadi sebetulnya di pihak sana," jelas Herman, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jumat 1 September 2023.

Indonesia Siapkan Welcoming Dinner, Kepala Negara Akan Disuguhkan Hidangan Tradisional

Isi surat Anies Baswedan meminta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres

Photo :
  • Istimewa

Jelas Herman, memang pada 25 Agustus 2023 ada surat yang mereka terima. Lalu pada 30 Agustus datang utusan Anies yakni Sudirman Said, menyampaikan bahwa koalisi juga telah membangun kerjasama dengan PKB.

Wartawan Istana Cerita Asam-Manis Ikuti Kegiatan Presiden di Era Soeharto-Jokowi, Lebih Enak Mana?

"Tentu ini jauh dari etika moral politik yang baik," tegas Herman.

Herman mengatakan, situasi seperti ini menjadi kasus tersendiri. Sebab partai politik yang juga organ negara, seharusnya menunjukkan etika politik yang baik. Begitu juga dengan Anies.

"Sebagai individu calon presiden juga menunjukkan etika yang baik. Semestinya kalau ada pembicaraan dan lain sebagainya kan bisa saja datang dan menyampaikan secara baik-baik, ini tidak," kata Herman.

Padahal lanjut anggota DPR RI tersebut, bisa saja Anies menghubungi mereka. Tetapi kata Herman, itu tidak dilakukan.

"Maksudnya apa, apakah ini bentuk ketidak hormatan dan lain sebagainya kami tidak mengerti, sikap inikan semestinya diterangkan disampaikan baik oleh Partai Nasdem maupun oleh Anies Baswedan kenapa hal ini bisa terjadi," jelasnya. 

Demokrat copot baliho Anies Baswedan.

Photo :
  • B.S Putra/ VIVA.

Dengan situasi ini, Herman mengakui pihaknya sudah melakukan evaluasi dan berkesimpulan untuk menyudahi kerja sama di Koalisi Perubahan. Walau keputusan resmi ada di Ketua Majelis Tinggi Partai.

"Jika memang kadar tanggungjawab moral etika politiknya hanya sejauh ini ya sudahlah Demokrat kan memiliki standar moralitas yang baik standar etika yang baik," katanya. 

"Menurut saya tidak ada hal yang penting lagi untuk dilanjut, lebih baik ke depan tentu para kader juga mendesak Majelis Tinggi atau meminta kepada Majelis Tinggi untuk justru membicarakan mana yang bisa ke depan perbaiki bangsa. Mana kandidat kandidat atau koalisi yang ke depan memiliki komitmen yang etika yang baik," jelas Herman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya