Kena Prank Anies Soal AHY Cawapres, Demokrat: Padahal Waktu dan Tempat Deklarasi Sudah Ditentukan

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani
Sumber :
  • Instagram @kamharlakumani

Jakarta – Dinamika politik dihebohkan soal isu duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pemilu 2024. Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh juga disebut memutuskan secara sepihak terkait duet tersebut.

Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan sejatinya Anies Baswedan sudah sepakat di dalam Koalisi Perubahan akan menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.

Ia juga menyebutkan, Tim 8 Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) sudah mempersiapkan deklarasi capres dan cawapres, dalam hal ini Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY.

"Pada minggu keempat Agustus, Tim Delapan yang merupakan tim kecil sesuai mandat piagam kerja sama tiga partai yang dibentuk untuk membantu capres Anies telah bekerja mempersiapkan deklarasi paket komplit capres dan cawapres," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 September 2023.

Demokrat copot baliho Anies Baswedan.

Photo :
  • B.S Putra/ VIVA.

Namun, kini Anies Baswedan dikabarkan telah menerima keputusan sepihak dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang memasangkan dirinya dengan Cak Imin.

Padahal, kata Kamhar, deklarasi capres dan cawapres Anies-AHY rencananya akan dilakukan minggu pertama di bulan September 2023. Bahkan, sudah menentukan waktu dan tempat untuk deklarasi tersebut.

"(Deklarasi capres dan cawapres) yang sedianya akan dilaksanakan pada minggu pertama September ini. Padahal penentuan waktu dan tempatnya pun sudah diputuskan," ujarnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat menyebut bakal capres Anies Baswedan sebagai pengkhianat karena mengikuti keputusan sepihak yang dilakukan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh. Keputusan sepihak yang dilakukan Paloh dengan memaksakan duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pemilu 2024.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang disepakati oleh ketiga parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya dalam keterangan resminya, Kamis, 31 Agustus 2023.

Teuku menyampaikan pihaknya sangat sulit menerima keputusan sepihak yang dilakukan Partai Nasdem. Ia klaim seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sudah mencapai finalisasi dalam penentuan cawapres Anies Baswedan.

"Namun demikian,sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," kata Teuku.

Teuku membeberkan, keputusan sepihak itu dilakukan di Nasdem Tower pada Selasa, 29 Agustus 2023 malam. Menurut dia, Surya Paloh, saat itu, secara tiba-tiba mengumumkan Cak Imin sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Lalu, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Cak Imin sebagai cawapres Anies. Ia bilang manuver Paloh itu juga tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Dia menyebut Anies dipanggil Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Namun, Anies juga tak berkoordinasi dengan PKS dan Demokrat soal wacana Cak Imin jadi cawapres.

Kaesang Blak-blakan Suka Nonton Desak Anies: Bagus!

“Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," ujar Teuku.

Duet Anies-Kaesang Dianggap Cuma Gimik Politik Ganggu PDIP
Anies Baswedan dan Kaesang

Duet dengan Kaesang Dinilai Bisa Jadi Bumerang Buat Anies, Ini Sebabnya

Wacana duet mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dengan Ketum PSI Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024 terus mencuat.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2024