- VIVA/ Natania Longdong
Jakarta – Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menyikapi bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang mengusung bacapres Anies Baswedan. Menurut Prabowo, dalam dinamika politik hal itu sudah biasa.
Dia menegaskan bahwa hal itu juga merupakan bagian dari proses demokrasi. Datang dan pergi, tidak masalah.
"Demokrasi adalah suatu proses diskusi, bertemu, kadang-kadang berpisah, ya. Santai saja. Kita berbuat yang baik untuk rakyat, rakyat yang menilai," kata Prabowo, di Jakarta, Sabtu, 2 September 2023.
Prabowo menambahkan, bahwa Rakyat menilai setiap perbuatan, setiap ucapan, dan rakyat tidak bodoh.
"Rakyat tidak bisa dibohongi. Semuanya kami serahkan kepada rakyat," ujarnya.
"Boleh Prabowo dibohongi, boleh Prabowo dikhianati, asal jangan Prabowo bohong dan berkhianat," lanjutnya.
Menteri pertahanan itu juga menegaskan bahwa dirinya akan tetap santai dengan dinamika politik yang terjadi. Menurutnya, rakyat yang akan bisa menilai segala situasi yang terjadi.
"Rakyat akan melihat. Rakyat akan menilai. Rakyat yang akan memberi 'vonis' paling utama. Sejarah mencatat siapa yang ada di atas jalan yang benar, siapa yang berkhianat kepada bangsa dan negara."
Sebagai informasi, Prabowo saat ini didukung oleh partainya, PAN, Golkar, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora Indonesia. Partai-partai itu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
PKB yang sebelumnya tergabung dalam koalisi itu, memutuskan untuk hengkang pada hari Jumat, 1 September 2023, dan bergabung dengan NasDem, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).