Cerita Anies Rapat Cawapres Deadlock hingga Gebrak Meja, Demokrat Desak AHY Dideklarasikan

Bakal capres Anies Baswedan di kampus UI hadiri Kuliah Kebangsaan.
Sumber :
  • YouTube TV UI

Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan menceritakan momen panas saat rapat internal Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Dia menyebut dalam rapat berujung deadlock itu, Demokrat desak Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) segera dideklarasikan sebagai bakal cawapres.

Pilgub Banten 2024 Tanpa Calon Perseorangan

Anies menceritakan kronologi memanasnya KPP dalam urusan cawapres. Dia memulai dari Juni 2023, dirinya saat itu sudah menyampaikan ke Ketua Umum Nasdem Surya Paloh soal nama bakal cawapres. 

"Bahwa semua dari opsi wakil yang ada yang tersedia adalah AHY. Dan, saya sampaikan ke Pak Surya Paloh. Dan, Pak Surya Paloh ketika itu tidak menolak, beliau mengatakan begini, itu adalah opsi yang boleh kita lakukan pencalonan di ujung, tapi tidak sekarang," kata Anies dalam wawancara dengan Najwa Shihab, dikutip pada Rabu, 6 September 2023.

Sekjen Gerindra: Prabowo Akan Menepati Janjinya setelah Dilantik

Menurut dia, saat PKS memahami bahwa pilihan cawapres memang AHY yang tersedia. Begitu juga dengan Demokrat. Pun, Anies menyebut bahwa Paloh ingin urusan cawapres akan dibahas lagi usai pulang ibadah haji.

AHY Serukan "Tolong Terus Perjuangkan Status Palestina" kepada Diplomat Senior di PBB

"Nanti kita bahas usai Bung Anies pulang haji. Nah saya berangkat haji. Nah, sesudah pulang haji, mulai dari sisi Demokrat berharap ingin itu segera dideklarasikan, segera disepakati," jelas Anies.

Namun, dia mengatakan saat itu, dari sisi Nasdem belum bersedia agar AHY segera dideklarasikan. 

"Nama (AHY) itu tidak ditolak. Tetapi, tidak dideklarasikan sekarang. Dicoba dicari sampai menjembatani sampai akhirnya tidak ketemu," ujar Anies.

Koalisi Perubahan dukung Anies Baswedan sudah tandatangani piagam kesepakatan.

Photo :
  • istimewa/Edwin Firdaus

Dia bilang puncaknya terjadi pada Selasa pekan lalu yang terjadi rapat berujung deadlock.

"Di situ, di Tim Delapan, utusan Demokrat dan utusan Nasdem terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras. Bahkan sampai gebrak meja di situ," lanjut Anies. 

Anies bilang ada perbedaan antara Nasdem dan Demokrat. Kata dia, perbedaannya itu Demokrat menginginkan AHY ditetapkan segera sebagai cawapres. 

"Nasdem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu, menunggu apa. Menunggu siapa tahu ada opsi lain," tuturnya. 

"Tapi, kalau ditanya opsinya apa, tidak bisa jawab? Tinggal tunggu saja, siapa tahu ada opsi," kata eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Pun, Anies menyebut perbedaan itu tidak bisa ditemukan karena ada peristiwa gebrak meja hingga pernyataan yang keras. "Sampai gebrak meja keras sekali. Karena ada statement-statement dirasa kurang tepat, dan malamnya," ujarnya.

Dia menceritakan komunikasinya kepada utusan sekaligus jubirnya yang berada di Tim Delapan yaitu Sudirman Said. Selain pesan WhatsApp, Anies juga bertemu Sudirman dan Dadang Dirgantara.

Menurut dia, saat itu, Sudirman dan Dadang bertanya ke Anies agar ada upaya menjembatani kembali rapat yang deadlock.

"Ini kita sudah usaha menjembatani tapi tidak ketemu. Sudah kita serahkan kepada Allah," tutur Anies saat itu.

Lebih lanjut, Anies menekankan Surya Paloh tak menolak nama AHY. Hanya saja, kata dia, Paloh tak ingin AHY segera dideklarasikan. 

"Saya melihat bahwa jelas sikap pak Surya Paloh, tidak menolak AHY, tapi tidak mau sekarang. Sisi lain Demokrat menginginkan sekarang," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya