Duet Amin Disebut Pasangan Termiskin, Anies Baswedan: Mari Ikut Iuran
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta – Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menjelaskan terkait anggapan bila dirinya bersama dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan pasangan paling miskin dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Diketahui lewat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), Anies punya harta Rp11,19 miliar dan Cak Imin punya harta Rp27,28 miliar. Adapun, Anies dan Cak Imin tertinggal hartanya dengan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Ganjar sendiri diketahui memiliki kekayaan Rp13,45 miliar. Sementara, Mahfud MD dengan catatan kekayaan Rp29,54 miliar.
Lantas, Anies mengatakan kalau kontestasi politik itu bukan ajang sebagai berdagang dan mendapatkan uang.
"Kalau kita memandang ini sebagai proses perdagangan cari uang, investasi. Nanti setelah menjabat akan dikembalikan itu sebagai investasi," ujar Anies dalam akun YouTube Kick Andy, Jumat 20 Oktober 2023.
Maka itu, Anies mengajak masyarakat yang menginginkan adanya perubahan untuk bergabung dalam Koalisi Perubahan.
"Mari menjadi bagian perubahan, mari kita ikut iuran. Mari yang punya waktu berikan waktu, yang punya pikiran berikan pikiran, yang punya dana bantu dengan dana. Yang punya barang bantunya dengan barang," jelas eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Pun, Anies menyebut dirinya bersama dengan Cak Imin jika menjabat di pemerintahan maka sama sekali tak berorientasi untuk mengembalikan dana kembali yang sudah terpakai selama proses politik.
Lantas, dia menekankan mesti harus ada perubahan dalam urusan pembiayaan di dunia politik. Kata dia, negara, harus ikut andil dalam urusan pembiayaan politik hingga proses kampanye.
"Selama tidak ada pengelolaan keterlibatan negara dalam pembiayaan politik, termasuk pembiayaan kampanye maka ini adalah salah satu hulunya praktik korupsi yang ada di Indonesia," ujarnya.
Lebih jauh, dia menuturkan salah satu yang jadi agenda perubahan yang diusung Koalisi Perubahan yakni adalah adanya reformasi dalam pembiayaan politik.
"Sehingga proses politik itu memberikan kesetaraan kesempatan pada siapa saja. Tidak harus pada yang memiliki modal rupiah besar, tapi memiliki kepercayaan, yang memiliki kompetensi, yang punya integritas bisa terlibat di dalam proses politik," tutur Anies.