Fahri Hamzah Sebut Prabowo Tak Punya Pengalaman Curang: Kami Dua Kali Kalah

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah
Sumber :
  • Partai Gelora

Jakarta – Pemilu curang menjadi salah satu topik pembahasan yang diangkat oleh pasangan capres dan cawapres, atau tim sukses, di Pilpres 2024. Terhadap itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, menyoroti siapa yang bisa berbuat curang di Pemilu 2024 ini.

Cak Imin Titipkan 8 Agenda Perubahan ke Prabowo-Gibran, Apa Saja?

Dari ketiga capres, Fahri mengatakan kalau hanya Prabowo yang tidak pernah berada di tim sukses Jokowi pada 2 kali pemilu sebelumnya. Berbeda dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang pernah menjadi bagian dari tim sukses Jokowi.

"Kami dua kali kalah, biasanya yang kalah lah yang dicurangin. Jadi kami belum pernah punya pengalaman pada posisi orang curang. Maka sebaiknya yang sering curang jangan menuduh orang yang terbiasa dicurangin sebagai pelaku kecurangan," kata Fahri di akun media sosial X miliknya, dikutip VIVA, Rabu 15 November 2023.

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

"Hanya pak Prabowo capres  yg tidak pernah jadi Timses Pak Jokowi dalam 2 Pilpres yang lalu.  Ini fakta sih. Maaf ya," lanjut Fahri sembari menambahkan emoticon senyum.

Di Rakernas, PDIP Siapkan Langkah Strategis Pasca Pemilu 2024

Prabowo adalah lawan Jokowi di 2 kali pilpres yakni pada 2014 dan 2019. Anies Baswedan sempat di tim sukses Jokowi pada Pilpres 2014. Sementara Ganjar Pranowo adalah kader PDIP yang satu partai dengan Jokowi dan sudah pasti berada di kubu yang sama.

"Calon no.1 dan no.3 terbiasa mendampingi pak jokowi dalam 2 pemilu lalu. Pasti mereka tau apakah pak jokowi punya kebiasaan curang atau tidak. Jadi gak usah teriak2 karena kalian terbiasa dan tau," tulis Fahri.

Jelas Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu, kader partai itu banyak. Ada yang mereka menjadi pejabat publik lewat pemilu, ada juga yang mendapatkan jabatan strategis negara tidak lewat pemilu.

Apalagi di kabinet, lanjut Fahri, partai-partai pada pasangan calon yang lainnya juga masih punya menteri bahkan yang terbanyak di kabinet pemerintahan sekarang.

"Ada 2 partai di pasangan satu masih duduk dalam kabinet. Jatah Menteri terbanyak dimiliki oleh pasangan ketiga.  Di sektor polkam masih didominasi oleh mereka juga. Trus mau menyalahkan siapa?" cuit Fahri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya